Discovery Learning – Dalam proses belajar, setiap siswa diupayakan secara aktif untuk terlibat dalam kegiatan belajar mengajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru dapat memberikan motivasi dan mendorong siswa untuk terlibat dalam kegiatan pembelajaran secara maksimal.
Dalam mengajar, guru dapat menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Menurut Soekamto (dalam Nurulwati, 2000: 10) menyatakan bahwa model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan aktifitas belajar mengajar.
Sedangkan menurut Joyce (dalam Trianto, 2007: 5) menyatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, kurikulum, komputer, dll.
Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah sebuah perencanaan yang matang yang dijadikan sebagai pedoman atau acuan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Model pembelajaran merupakan bungkus dari pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran. Model pembelajaran lebih menekankan pada sintaksnya karena setiap model pembelajaran memiliki sintaks atau fase-fase dalam kegiatan pembelajaran yang berbeda-beda.
Ciri-ciri Model Pembelajaran :
- Rasional teoritik yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya. Model pembelajaran mempunyai teori berfikir yang masuk akal. Maksudnya adalah para pencipta atau pengembang membuat teori dengan mempertimbangkan teori dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi dan mereka tidak secara fiktif dalam menciptakan dan mengembangkannya.
- Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai). Model pembelajaran memiliki tujuan yang jelas tentang apa yang akan dicapai, termasuk apa dan bagaimana siswa belajar dengan baik serta cara memecahkan suatu masalah yang diberikan.
- Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model pembelajaran dapat dilaksanakan dengan berhasil. Model pembelajaran mempunyai tingkah laku mengajar yang diperlukan sehingga apa yang menjadi cita-cita mengajar selama ini dapat berhasil dalam pelaksanaannya.
- Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat dicapai. Suasana belajar dapat menjadi aspek penunjang penting untuk mencapai tujuan pembelajaran apabila lingkungan belajar itu sendiri kondusif dan nyaman.
Unsur-unsur Model Pembelajaran
- Memiliki nama, merupakan landasan filosofis pelaksanaan pembelajaran;
- Landasan pada teori belajar dan teori pembelajaran, memiliki tujuan atau maksud tertentu;
- Memiliki pola tingkah laku kegiatan belajar mengajar (sintaks) yang jelas;
- Mengandung komponen-komponen, seperti: guru, siswa, interaksi guru dan siswa, dan alat untuk menyampaikan tujuan pembelajaran.
Dalam praktiknya, guru harus memahami bahwa tidak ada model pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat harus memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri.
Untuk model-model pembelajaran sendiri terbagi menjadi beberapa macam, seperti: model pembelajaran inkuiri, model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran discovery learning, model pembelajaran berbasis masalah, ataupun model pembelajaran langsung.
Dalam pembahasan kali ini, kita akan membahas mengenai model pembelajaran Discovery Learning.
Menurut Jerome Brunner dalam Ali Mudlofir (2011:68), model pembelajaran discovery learning merupakan model belajar yang mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan dan menarik kesimpulan dari prinsip-prinsip umum praktis seperti pengalaman.
Wilcolx juga berpendapat bahwa dalam model pembelajaran discovery (penemuan), siswa didorong untuk belajar secara aktif melalui keterlibatan mereka terhadap konsep-konsep dan prinsip-prinsip pembelajaran sedangkan guru bertugas untuk mendorong siswa agar memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan.
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran discovery learning merupakan model pembelajaran yang dirancang dengan keterlibatan siswa secara aktif untuk memecahkan suatu masalah agar siswa mampu mengembangkan kemampuan berpikir untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
Model pembelajaran discovery (penemuan) menekankan pada pentingnya siswa untuk memahami struktur atau ide-ide kunci suatu disiplin ilmu, kebutuhan akan keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar, dan keyakinan bahwa pembelajaran sejati terjadi melalui penemuan pribadi.
Model pembelajaran discovery learning menekankan siswa pada proses mencari dan menemukan sehingga materi pelajaran tidak diberikan secara langsung oleh guru. Guru dalam model pembelajaran ini berperan sebagai pembimbing atau fasilitator siswa untuk belajar.
Ciri – ciri model pembelajaran discovery learning :
- Menemukan dan memecahkan masalah;
- Berpusat pada peserta didik dan guru bertugas untuk membimbing;
- Adanya kegiatan untuk menggaungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa.
Apakah model pembelajaran discovery learning dapat diterapkan pada pembelajaran jarak jauh? Jawabannya adalah bisa.
Model pembelajaran discovery learning sangat cocok diterapkan pada kurikulum pendidikan di Indonesia saat ini, yaitu kurikulum 2013. Meskipun di era pandemi sekalipun, model pembelajaran ini tetap cocok untuk diterapkan karena kegiatan belajar mengajar ini menekankan pada keaktifan siswa dalam belajar.
PDi era pandemi, model pembelajaran ini dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran yang asyik dan menyenangkan serta model pembelajaran inu dapat melatih rasa percaya diri siswa di depan umum melalui presentasi terhadap hasil pemecahan masalah yang ditemukannya.
Dalam pembelajaran jarak jauh terdapat berbagai macam langkah yang harus diperhatikan dan dilakukan ketika menggunakan model pembelajaran discovery learning. Langkah-langkah tersebut diantaranya:
Pertama, pemberian rangsangan (stimullation). Pada langkah ini, guru perlu memberikan rangsangan kepada siswa terkait materi pelajaran sehingga siswa siap melaksanakan proses belajar mengajar.
Kedua, identifikasi masalah. Dalam langkah ini, siswa diberikan suatu persoalan yang menuntun siswa untuk berpikir memecahkan suatu masalah dengan membuat beberapa identifikasi masalah.
Ketiga, pengumpulan data. Untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang telah diberikan, siswa dapat mencari dan mengumpulkan data yang relevan terlebih dahulu.
Keempat, pengolahan data. Siswa dapat mengolah data yang telah ditemukan menjadi jawaban dari permasalahan yang telah diberikan.
Kelima, verivikasi. Dalam langkah ini siswa diminta untuk dapat membuktikan temuan jawabannya kepada guru dan teman-temannya dengan diuji kebenarannya.
Keenam, penarikan kesimpulan. Setelah data diuji maka tahap terakhir adalah penarikan kesimpulan dari permasalahan yang telah diberikan.
Kelebihan model pembelajaran Discovery Learning :
- Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif;
- Pengetahuan yang diperoleh melalui model pembelajaran ini dapat menguatkan ingatan siswa terhadap materi yang telah diberikan;
- Menumbuhkan rasa senang siswa karena mampu menyelidiki dan memecahkan suatu permasalahan;
- Model pembelajaran ini memungkinkan siswa berkembang secara cepat sesuai dengan kemampuannya dengan memanfaatkan berbagai macam sumber belajar;
Kelemahan model pembelajaran Discovery Learning :
- Model pembelajaran discovery learning menimbulkan asumsi bahwa harus ada kesiapan berpikir siswa untuk belajar. Bagi siswa yang kurang pandai, mereka akan mengalami kesulitan berpikir untuk memecahkan suatu masalah dan hal tersebut dapat menimbulkan rasa frustasi siswa.
- Model pembelajaran ini tidak efisien untuk mengajar siswa dalam jumlah yang banyak karena membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka menemukan teori atau pemecahan masalah.
Ditulis Oleh : Siti Mahsunah