Di dalam dunia pendidikan, sebagian besar guru tentu tidak asing dengan istilah kepribadian peserta didik dan karakter siswa.
Bahkan dua hal ini kadang – kadang sampai disalahtafsirkan karena saking serupa maknannya.
Padahal keduanya memiliki ranah yang berbeda namun memang sama perlakuannya sebab berkaitan dengan kondisi jiwa serta tindakan individu.
Lantas, apa perbedaan dari keduanya? Yuk simak ulasannya di bawah ini!
Mengenal Kepribadian
Pada awalnya, kepribadian merupakan suatu aspek yang berkaitan dengan aspek norma, nilai dan perilaku.
Berdasar pakar pendidikan, Brower, kepribadian peserta didik adalah suatu corak sosial tingkah laku dan mencakup beberapa corak di antaranya opini, sikap, keinginan, kekuatan maupun dorongan seseorang.
Dalam kepribadian sendiri, ada karakter yang dimaknai sebagai nilai maupun tingkah laku dari wujud visualnya.
Unsur – unsur yang perlu diketahui dari adanya kepribadian yakni berkaitan dengan perasaan, dorongan naluri maupun pengetahuan.
Sebagai pendidik anda harus menyadari bahwa kepribadian dalam diri manusia sangatlah berbeda dan beragam. Kendati demikian perbedaan kedua terbagi dalam jenis kepribadian yang dipetakan sebagai berikut :
Pertama, introvert. Jenis kepribadian introvert merupakan individu yang cenderung suka menutup diri dari beragam kehidupan luar.
Individu yang introvert sangat senang untuk lebih sering berada di dalam kondisi yang sunyi dan tenang dibandingkan ada banyak orang di sekitar. Hanya saja, introvert tidak sama dengan individu yang diam dan tidak sering berbicara. Hal ini dua kondisi yang berbeda.
Kedua, ekstrovert. Jenis kepribadian ekstrovert berkaitan dengan model pribadi yang cenderung lebih sering dan berani untuk membuka diri serta menciptakan komunikasi dalam aspek kehidupan luar.
Ketiga, ambivert. Kemudian jenis kepribadian selanjtunya yakni jenis yang merupakan perpaduan dari ekstrovert dan introvert.
Memaknai Karakter
Sedangkan karakter, menurut Simon Philips, adalah suatu kumpulan atau akumulasi dari tata nilai yang ditujukan dalam sistem untuk melandasai sikap, pemikiran dan perilaku yang tampil dalam diri individu.
Hal ini erat kaitannya dengan kelima rumusan maupun jangkauan yang terdiri dari beberapa kategori diantaranya sikap serta perilaku individu dengan Pencipta, diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa serta alam sekitar.
Faktanya, karakter dalam diri individu adalah suatu hal yang bisa terbentuk dan sifatnya tidak mudah. Adapun faktor dalam pembentukan karakter biasanya terbagi dalam faktor internal dan eksternal.
Pertama, faktor internal. Faktor internal sendiri mencakup insting maupun naluri, kehendak dan kemauan, suara hari maupun berasal dari hereditas atau keturunan.
Halaman Selanjutnya