Home / News

Rabu, 16 Februari 2022 - 15:16 WIB

Pengertian, Karakteristik dan Sintaks Model Pembelajaran Production Based Training (PBT)

Dibaca 3,928 kali

Production Based Training (Production Based Education dan Training) merupakan model yang sesuai dengan karakteristik di sekolah menengah kejuruan (SMK).

Model Pembelajaran PBT/PBET merupakan proses pendidikan dan yang menyatu pada proses produksi. Dalam pelaksanaan model pembelajaran ini, siswa diberikan pengalaman pada situasi yang kontekstual mengikuti aliran kerja industri meliputi perencanaan berdasarkan pesanan, pelaksanaan dan evaluasi /kendali mutu produk, dan langkah pelayanan pasca produksi.

Menurut Joyce and Weil (1978) model pembelajaran merupakan kerangka konseptual untuk membimbing pembelajaran, disusun secara sistematis untuk mencapai yang melibatkan tata bahasa, sistem sosial, prinsip respons, dan sistem pendukung.

Tujuan model pembelajaran PBT/PBET adalah untuk menyiapkan agar memiliki ketrampilan kerja yang berkaitan dengan teknis dan kemampuan sesuai dengan kebutuhan organisasi kerja. Fokus pelaksanaan model pembelajaran PBT/PBET pada potensi peserta didik, kebutuhan untuk menghasilkan lulusan yang professional, dan mempunyai relevansi yang tinggi dengan memperhatikan prinsip-prinsip efektifitas dan efisiensi.

Model pembelajaran ini cocok diterapkan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) karena peserta didik dapat memperoleh pengalaman belajar yang mengikuti aliran dunia industri. Sasaran utama pelaksaan model pembelajaran PBT/PBET yaitu agar sekolah kejuruan dapat berperan serta dalam memacu pertumbuhan dengan meningkatkan pemberdayaan potensi wilayah.

Pengembangan model PBT/PBET memperhatikan optimalisasi, efisiensi, kelestarian/sustanibility. Hal ini bertujuan agar mampu menggambarkan suatu pola agribisnis yang terpadu, mengedepankan nilai-nilai kependidikan, dan bisnis. Menurut Hadiwaratama (2008) dalam proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran production based Training/ production based Education and Training wajib memiliki peralatan dan mesin berskala produksi yang menyamai standard industri meskipun peralatan dan mesin tersebut dalam ukuran yang relatif lebih kecil.

Baca Juga:  Macam-Macam Metode Penilaian Sesuai Tujuan Pembelajaran

Terdapat tiga karakteristik utama model pembelajaran PBTPBET menurut Gustafson (2003) :

  1. Adanya asumsi bahwa produk pembelajaran tersebut diperlukan
  2. Memerlukan uji coba dan revisi berulang kali hingga mantap.
  3. Adanya asumsi bahwa produk tersebut harus dapat digunakan oleh berbagai pengelola pembelajaran

Ciri-ciri model pembelajaran Production Based Training menurut Ardiansah (2014) :

  1. Bahan untuk latihan praktik (job sheet) dirancang untuk mengakomodasikan tingkat kesulitan yang mungkin ditemui di dunia industri.
  2. Bahan latihan yang digunakan merupakan standar yang cenderung untuk tidak berubah. Bahan latihan tidak harus merupakan sebuah produk yang dapat digunakan atau suku cadang tertentu.
  3. Bahan latihan biasanya digunakan untuk simulasi atas suatu proses, bentuk atau tingkat kesulitan pengerjaan.
  4. Hasil latihan sebagian besar biasanya produk yang belum bisa dijual.
  5. Pendalaman pada materi tertentu didapatkan dari latihan yang terus-menerus sehingga keahlian seorang siswa akan terasah. Basis teknologi yang dipakai bisa bersifat konvensional maupun modern.

 

Sintaks/Tahapan Model Pembelajaran Production Based Training (Production Based Education dan Training) menurut G. Y. Jenkins, Hospitality (2005) :

  1. Merencanakan Produk

Perencanaan produk dapat berupa pembuatan objek (barang hasil produksi)/jasa/rencana pertunjukan yang dapat dimulai dari menggambar detail/membuat  pamflet, perhitungan kebutuhan bahan/kostum, peralatan, teknik pengerjaan, serta alur kerja/koordinasi kerja.

  1. Melaksanakan Proses Produksi

Pada tahap ini peserta didik di ajak melakukan tahap produksi berdasarkan perencanaan produk berupaka barang/jasa/perencanaan pertunjukan, alur kerja/koordinasi pekerjaan dan pemantauan proses produksi.

  1. Mengevaluasi Produk (Melakukan Kendali Mutu)

Pada tahap ini peserta didik diajak untuk mengkaji hasil produk dengan membandingkannya dengan persyaratan perencanaan teknis.

  1. Mengembangkan Rencana Pemasaran

Peserta diidk diajak mempersiapkan rancangan pemasaran baik secara offline maupun online  dalam bentuk brosur/pamflet dan mempresentasikannya.

 

Ditulis Oleh : Fitri Hidayatun

Share :

Baca Juga

News

Urgensi Pencegahan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan

News

Terdapat 1 Syarat Mutlak Harus Dipenuhi Calon Kepala Sekolah

News

Berapa Nominal Tunjangan PNS anak? Beikut Peraturan Pemerintah Tentang Tunjangan Anak PNS Terbaru

News

Cara Cetak Kartu ASN Virtual Terbaru di MySAPK BKN

News

Ini Penyebab Tunjangan Profesi Guru Tidak Cair, Simak Penjelasan Puslapdik

News

Jokowi Resmi Hapus Pegawai Honorer di 2024
jumlah jam kurikulum merdeka

News

Jumlah Jam Mengajar Kurikulum Merdeka untuk Semua Jenjang SD, SMP, dan SMA

News

Besaran THR Khusus Untuk Guru dan Dosen 2023
Download Sertifikat Pendidikan Gratis