Mengasah kompotensi coaching merupakan salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh kepala sekolah atau pemimpin satuan pendidikan. Manfaatnya, ketika kepala sekolah melakukan coaching kepada rekan pendidikan di sekolah yang dipimpin diharapkan akan berjalan sesuai rencana dan tujuaan yang diinginkan dapat tercapati.
Sebelumnya kami telah mengulas sejumlah manfaat coaching dalam pemberdayaan rekan pendidik di satuan pendidikan.
Dalam melakukan coaching sendiri setidakhnya terdapat tiga kompetensi dasar coaching yang harus dimiliki di antaranya adalah: hadir utuh, mendengarkan aktif, dan mengajukan pertanyaan berbobot.
Ketiga kompetensi ini menjadi dasar yang akan membantu kepala sekolah agar dapat meresapi paradigma berpikir coaching dan menerapkan prinsip coaching dalam menjalankan tugas kepemimpinan dan pemberdayaan sebagai kepala satuan pendidikan.
Dalam artikel ini, kompetensi pertama yang akan kita latih adalah hadir utuh. Kompetensi ini menjadi pondasi awal yang membantu munculnya kompetensi lain dalam percakapan coaching.
Setiap hari Anda sebagai kepala sekolah pastinya akan terlibat dalam berbagai percakapan yang melibatkan keluarga, rekan pendidik, peserta didik, dan orang-orang lainnya.
Pernahkah Anda terlibat dalam sebuah percakapan bersama seseorang yang seringkali sibuk menjawab pesan atau panggilan telepon di tengah-tengah percakapan tersebut? Apa yang Anda rasakan dalam situasi tersebut?
Pastinya, Anda merasa tidak nyaman bukan?
Atau, pernahkah Anda mengalami situasi ketika mengikuti sebuah pertemuan rutin antar kepala satuan pendidikan, namun tiba-tiba memikirkan administrasi anggaran satuan pendidikan yang belum selesai dikerjakan atau rencana pertemuan lain bersama komite orang tua? Apa yang Anda lakukan untuk kembali hadir utuh pada pertemuan yang sedang berlangsung?
Nah, hadir utuh adalah kemampuan untuk menyelaraskan badan, pikiran, dan hati kita pada situasi yang sedang berlangsung saat ini. Hadir secara utuh adalah pilihan sadar. Saat kita sadar bahwa badan kita sedang melakukan sesuatu, maka secara sadar juga kita menghadirkan hati dan pikiran untuk sepenuhnya ikut melakukan apa yang badan kita sedang lakukan.
Ketika kita meniatkan secara sadar untuk hadir dengan utuh dalam coaching, kita menjadi lebih terbuka dengan berbagai hal yang disampaikan oleh coachi dan lebih sabar untuk mencari tahu informasi lebih banyak lagi.
Saat kita lebih terbuka, kita menjadi tenang dalam menerima pemikiran coachi atau orang yang bercerita tanpa perlu menghakimi, melabeli, atau berasumsi. Saat lebih sadar, kita menjadi tenang menggali informasi lebih mendalam, memberikan kesempatan yang cukup kepada coachi untuk bicara, dan tidak mudah tergoda untuk segera memberi saran atau masukan.
Untuk bisa lebih terbuka dan lebih sadar, Anda disarankan untuk melakukan coaching saat kondisi badan segar dan sehat, memiliki waktu yang cukup, dan berada di ruangan yang tenang dan nyaman.
Dalam bukunya “The Coaching Habit“, Michael Bungay Stanier menyampaikan bahwa rasa ingin tahu kita seringkali dilahap oleh “monster dalam diri sendiri”, yaitu si pemberi saran yang selalu ingin segera memberikan saran dan masukan untuk menyelesaikan permasalahan atau situasi yang dihadapi oleh orang lain. Hadir utuh membantu kita menenangkan monster si pemberi saran ini.
Seperti kompetensi lainnya, kompetensi hadir utuh saat melakukan coaching juga dapat dikembangkan dengan melakukan berbagai latihan. Andadapat memilih teknik yang dirasa paling efektif untuk berlatih hadir utuh, seperti meditasi, menulis jurnal harian, dan lain-lain.
Salah satu teknik yang bisa Anda coba adalah teknik STOP. Teknik STOP terdiri dari empat langkah yang sangat mudah dilakukan kapan saja dan di mana saja:
- S: Stop atau berhenti
- T: Take a deep breath atau tarik nafas dalam
- O: Observe atau amati apa yang terjadi pada tubuh Anda
- P: Proceed atau lanjutkan kegiatan
Penerapannya dapat dilakukan seperti berikut ini:
- Stop atau berhenti: Silakan menghentikan aktivitas yang sedang dilakukan saat ini. Carilah posisi duduk yang nyaman, letakkan tangan di pangkuan, dan mulai pejamkan mata.
- Take a deep breath atau tarik nafas dalam: Sadari nafas yang masuk dan nafas yang keluar. Rasakan udara segar yang masuk melalui hidung dan udara hangat yang keluar dari lubang hidung.
- Observe atau amati: Amati kening yang mengernyit menjadi rata, bahu yang sebelumnya kaku menjadi layu, tangan yang menggenggam erat menjadi terbuka, dan perut yang mengembang dan mengempis seiring tarik dan keluarnya nafas. Amati nafas yang semakin lambat.
- Proceed atau lanjutkan kegiatan: Dalam tiga kali tarikan nafas lagi, silakan membuka mata. Anda sudah kembali melanjutkan kegiatan dengan kesadaran yang penuh dan utuh.
Aktivitas berlatih hadir utuh ini dapat Anda lakukan baik di awal hari atau di saat jam istirahat sekolah, ataupun seusai berkegiatan.
Gunakanlah teknik yang nyaman menurut Anda, bisa menggunakan teknik STOP ini atau teknik lainnya. Lakukanlah secara rutin hingga kita terlatih untuk hadir utuh, menjadi lebih terbuka, lebih sadar, dan bisa menikmati setiap momen atau kegiatan yang sedang dilakukan.
Dengan mengembangkan kompetensi coaching hadir utuh, kita akan semakin mampu mengimplementasikan coaching sebagai strategi pemberdayaan di satuan pendidikan.
Selamat berlatih!