Kompetensi Pedagogik – Mengajar bukan sebatas mentransfer ilmu saja pada peserta didik. Ada beberapa kemampuan yang perlu ditingkatkan. Mulai dari kemampuan mendidik, menyampaikan penjelasan, memahami karakter peserta didik, penilaian pengetahuan peserta didik dan masih banyak lagi tantangan yang berkaitan dengan aspek profesionalitas lainnya.
Keseluruhan kemampuan ini terangkum dalam istilah kompetensi guru. Dengan memiliki kompetensi keguruan, tentu Anda akan menjadi seorang guru yang profesional khususnya dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Kompetensi yang dimaksud, sebenarnya sudah tertuang secara resmi pada regulasi terkait pendidikan yakni dalam UU No. 14 pada Tahun 2015 terkait Kompetensi Guru. Salah satu kompetensi yang lumayan banyak dikaji yakni kompetensi pedagogik. Selain sebagai pendidik, guru berperan untuk learning agent alias agen pembelajaran yang pasti dan jelas memiliki beragam tugas serta tanggung jawab.
Bayangkan saja, menurut realita yang banyak terjadi di sekolah, seorang guru tidak sekadar menjadi pengajar namun menjadi fasilitator, motivator bahkan sampai menjadi eksekutor pada saat menjelang akhir semester untuk memberikan penilaian pada peserta didik.
Memahami Kompetensi Pedagogik
Salah satu kompotensi penting yang perlu diketahui dan digali yakni kompetensi pedagogik. Kompetensi ini didefinisikan sebagai suatu upaya atau kemampuan guru pada saat memahami peserta didik.
Kompetensi ini menghendaki bahwa guru dapat merancang, melaksanakan kegiatan belajar mengajar, melakukan pengembangan peserta didik serta melakukan evaluasi hasil belajar untuk dapat mengimplementasikan potensi dan kemampuan yang mereka miliki.
Jika ditilik lebih luas, maka kompetensi ini akan mengarah pada keterampilan yang ada pada seorang guru agar dapat mengelola proses kegiatan belajar mengajar serta mengatur jenis interaksi pada kegiatan pembelajaran.
Misalnya, interaksi antar guru dengan siswa ataupun dengan interaksi antara satu siswa bersama siswa lainnya. Sederhananya, bisa dikatakan, bahwa seorang guru yang memiliki kompetensi pedagogik tentu akan senantiasa berusaha menyesuaikan dnegan kriteria ideal pedagogik. Yakni mengemas pembelajaran agar lebih menarik dan menjadi daya tarik tersendiri agar dibaca sekaligus dipelajari oleh peserta didik.
Salah satu contoh penerapan kompetensi pedagogik yakni mencoba untuk melakukan perubahan pada kegiatan pembelajaran yang monoton menjadi lebih atraktif, segar dan tentunya menarik.
Untuk bisa menjadi ahli pada kompetensi pendagogik, berikut aspek – aspek yang perlu dipahami sekaligus dikuasai dalam kompetensi pedagogik :
1. Mengenali dan Memahami Karakter Peserta Didik
Aspek pertama yakni seorang guru dapat memahami karakter peserta didiknya. Tujuannya agar kegiatan pembelajaran sesuai dengan gaya belajar dan karakter peserta didiknya.
Sebab jika tidak sesuai, maka secara tidak langsung hal tersebut akan menyusahkan guru dan menyulitkan peserta didik menyerap konten pembelajaran.
Sehingga guru perlu mengenali dan memahami karakter masing – masing peserta didiknya untuk menentukan metode pembelajaran mana yang digunakan selama proses pembelajaran. Contohnya, jika peserta didik berusia kelas 1 SD maka metode belajar yang akan digunakan tentu senantiasa menyelingi KBM-nya dengan kegiatan bernyanyi dan bermain.
Kondisi suasana kelas akan berbeda manakala guru mengajar usia dengan jenjang yang lebih dewasa usianya, misal mengajar SMA. Tentu metode mengajarnya akan lebih banyak diselingi diskusi serta berbagai model pertanyaan studi kasus untuk mengaktifkan nalar siswanya.
2. Kemampuan Guru untuk Mengembangkan Kurikulum
Aspek kedua yakni guru mampu untuk melakukan pengembangan kurikulum yang sudah ditentukan dan diterapkan sekolah. Jika Anda merupakan seorang guru PNS, tentu Anda mendapat kemudahan sebab sudah mendapat banyak contoh dan kerangka dalam pengembangan kurikulum dan administrasi pembelajarannya.
Namun, bila anda berada di sekolah swasta biasanya sebagian mengikuti kurikulum nasional dan sebagian lagi mengembangkan kurikulum sendiri sesuai dengan visi misi sekolah. Bahkan faktanya masih banyak sekolah yang mengusung kurikulum internasional sebagai salah satu opsi.
Mengapa kemampuan pengembangan kurikulum bagi seorang guru sangatlah penting? Sebab dengan kemampuan tersebut, guru dapat dengan mudah mempersiapkan dan menyajikan materi sesuai stratetgi belajar yang ditentukan.
Tentu saja kegiatan belajar menagajr nantinya akan menjawab tantangan dan kebutuhan siswa. Sehingga sebagai hasil akhirnya, para peserta didik dapat menyerap konten pembelajaran.
3. Memiliki Kemampuan dalam Menguasai Teori Belajar dna Prinsip dalam Pembelajaran
Aspek yang ketiga yakni guru memiliki kemampuan untuk lebih banyak menguasai teori belajar serta prinsip – prinsip yang ada dalam pembelajaran. Dengan kata lain, guru menjelaskan secara sederhana pada siswa mengenai konten materinya dan sebagai hasilnya para peserta didik menyerap dengan jelas.
Namun memang tidak dapat dipungkiri bahwa persentase pemahaman keseluruhan siswa dalam satu kelas itu sama. Ada beberapa yang cepat menyerap pembelajaran serta ada sebagian siswa yang lambat dalam menangkap materi. Sehingga guru bisa melakukan lebih banyak eksplorasi dalam teori belajar agar para siswa yang masih tergolong lambat bisa mengikuti ketertinggalan materi.
4. Mampu untuk Mengembangkan Potensi Peserta Didik
Aspek selanjutnya yakni kemampuan guru untuk melakukan pengembangan pada potensi peserta didik. Belajar bersama secara terus menerus dengan mereka, terkadang akan sedikit banyak memberikan pemahaman kepada guru untuk mengetahui bakat dan potensi peserta didiknya.
Apalagi bila guru tersebut mendapat amanah tambahan sebagai wali kelas. Tentu akan lebih banyak data terkait bakat dan potensi tersembunyi yang dimiliki para peserta didik. Selain itu, guru juga dapat melakukan eksplorasi potensi melalui beragam model dan strategi pembelajaran yang diterapkan oleh sang guru.
Perlu diingat, bahwa bakat kecerdasan dan potensi siswa tentu tidak semuanya sama. Ada siswa yang senantiasa memiliki potensi untuk berprestasi dan unggul dalam nilai akademis. Pun ada pula siswa yang unggul dalam hal urusan non-akademis.
Setelah memetakan bakat dan potensinya, alangkah baiknya bila guru memberikan pengarahan atau bahkan melakukan bimbingan secara langsung agar potensi anaknya terasah.
5. Mengembangkan Kegiatan Belajar yang Senantiasa Memegang Prinsip Edukatif
Selain itu, aspek lain yang perlu dipahami yakni guru dapat senantiasa menyajikan beragam kegiatan belajar yang banyak menyisipkan sisi edukatif.
Misalnya tidak hanya memberikan materi saja, namun juga sampai banyak memberikan keteladanan pada siswa dalam hal saat kegiatan sedang berlangsung.
Misalnya, saat menyampaikan suatu materi, sebisa mungkin dapat menyambungkannya pada berbagai konteks cerita terkait yang berhubungan dengan konten pembelajaran.
6. Memiliki Jalinan Komunikasi yang Baik dengan Peserta Didik
Aspek lainnya yakni guru dapat menjalin komunikasi yang baik dengan para peserta didik. Sebisa mungkin guru menyampaikan materi kemudian melakukan pola komunikasi yang aktif dengan siswa tanpa mengurangi tata nilai kesopanan.
7. Mampu untuk Melakukan Proses Penilaian dan Evaluasi
Kemudian aspek terakhir yang harus dimiliki sang guru yakni kemampuan dalam melakukan penilaian dan proses evaluasi pada peserta didik.
Seorang guru yang sudah profesional dengan kemampuan pedagogik dalam dirinya tentu akan mudah dalam menentukan sistem penilaian serta melakukan evaluasi pada peserta didik.
Nah, demikian ulasan mengenai kompetensi pedagogik dan beberapa aspek yang perlu dipahami.