Observasi kinerja guru di dalam kelas adalah alat penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Namun, ketidaksiapan dan kecemasan guru dapat menjadi tantangan yang menghambat proses ini.
Di dalam observasi ini, guru akan mengajar seperti biasanya. Hanya saja, ada kepala sekolah yang memantau guru tersebut selama mengajar.
Setelah observasi, kepala sekolah akan memberikan feedback untuk memberikan masukan atau saran berdasarkan praktik mengajar yang baru saja dilakukan.
Untuk mencegah grogi dan rasa tidak nyaman di dalam kelas, kepala sekolah dan guru perlu membuat perancanaan yang matang, termasuk hal-hal yang ingin dikembangkan, penentuan jadwal dan lain sebagainya.
Sudah seharusnya dalam observasi ada jadwal yang disepakati oleh kepala sekolah dan guru. Dan berikut adalah beberapa cara praktis bagi Kepala Sekolah untuk membantu mengurangi kecemasan guru selama observasi kinerja, sehingga proses ini dapat berlangsung lebih optimal.
1. Buat Kesepakatan dengan Pendidik
Menentukan jadwal observasi yang jelas sangat penting. Kepala Sekolah dan guru harus menyepakati kapan observasi akan dilakukan. Jadwal yang terencana akan membantu kedua belah pihak mengatur kegiatan mereka sehingga tidak berbenturan dengan waktu observasi. Dengan demikian, kemungkinan observasi tertunda dapat diminimalisir.
2. Sampaikan Tujuan dan Metode Observasi
Jelaskan kepada guru bahwa observasi bertujuan untuk memastikan kualitas pembelajaran dan memberikan umpan balik konstruktif. Kepala Sekolah harus menjelaskan bagaimana observasi akan dilakukan dan apa yang akan dinilai. Pemahaman yang sama tentang tujuan dan metode observasi akan membantu guru menyiapkan diri dengan lebih baik dan mengurangi kecemasan.
3. Dampingi Guru dalam Proses Persiapan
Sebelum observasi, Kepala Sekolah sebaiknya mendampingi guru dalam proses persiapan. Tekankan bahwa praktik mengajar yang dilakukan saat observasi harus sama dengan yang dilakukan sehari-hari. Sehingga kepala Sekolah dapat membantu guru melihat praktik baik dan area yang perlu diperbaiki secara objektif. Dengan demikian, guru tidak perlu menyiapkan pembelajaran secara berlebihan yang berbeda dari praktik sehari-hari.
4. Bangun Suasana Nyaman di Kelas
Saat memasuki kelas, mulailah dengan menyapa guru dan murid dengan ramah. Perhatian tulus dari Kepala Sekolah dapat membantu mengurangi ketegangan guru dan menciptakan suasana yang lebih santai. Misalnya, Anda dapat menyapa dengan “Selamat pagi Ibu Putri, apa kabar? Sudah siap untuk kegiatan observasi hari ini?” Hal ini dapat membantu guru merasa lebih tenang dan nyaman.
5. Observasi dengan Fleksibilitas
Saat mengamati, usahakan untuk tidak terus-menerus fokus pada pengisian instrumen observasi. Anda dapat membuat catatan kecil tentang hal-hal menarik selama pembelajaran dan menyalinnya ke instrumen setelah observasi selesai. Selain itu, Anda dapat berpindah tempat atau sesekali menghilang dari pandangan guru jika hal itu membuat mereka merasa lebih nyaman.
6. Partisipasi dalam Kegiatan Pembelajaran
Kepala Sekolah dapat ikut berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, seperti terlibat dalam kerja kelompok atau diskusi. Ini dapat membantu menciptakan suasana yang akrab dan mengurangi ketegangan guru. Misalnya, Anda dapat bertanya kepada murid tentang tugas mereka atau memberikan dukungan selama kegiatan berlangsung.
7. Ucapkan Terima Kasih pada Guru
Setelah observasi selesai, jangan lupa mengucapkan terima kasih kepada guru. Menghargai dan mengapresiasi usaha yang telah dilakukan guru sangat penting. Ucapan terima kasih sederhana seperti, “Terima kasih atas usaha keras Anda hari ini, Bu Putri,” dapat memberikan dukungan moral yang signifikan.
2. Berikan Umpan Balik yang Efektif
Berikan umpan balik yang konstruktif berdasarkan hasil observasi. Sampaikan praktik baik, hal-hal menarik, dan area yang perlu diperbaiki dengan cara yang positif dan mendukung. Umpan balik yang efektif membantu guru memahami kekuatan mereka dan area yang perlu ditingkatkan. Untuk cara menyampaikan umpan balik yang lebih efektif, Kepala Sekolah dapat merujuk ke modul pembelajaran selanjutnya.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, Kepala Sekolah dapat membantu mengurangi kecemasan guru selama observasi kinerja, sehingga proses ini menjadi lebih produktif dan bermanfaat. Observasi kinerja yang dilakukan dengan baik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan membantu guru dalam pengembangan profesional mereka.