Forum Tenaga Honorer – Baru-baru ini Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Adbullah Azwar Anas, menyampaikan tiga solusi yang akan digunakan untuk mengentaskan permasalahan pegawai honorer.
Terkait hal tersebut, Ketua Dewan Pembina Forum Tenaga Honorer K2 Tenaga Administrasi memberikan tanggapannya. Menurutnya penghapusan tenaga honorer yang Mentri PAN RB sebutkan sebagai opsi kedua tidak mengentaskan persoalan yang dialami tenaga honorer sama sekali.
Jika memang benar pemerintah akan mengambil opsi yang kedua, maka jelas sekali pemerintah beritikad tidak baik dalam penyelesaian persoalan tenaga honorer di Indonesia. Nur mengatakan pemerintah tidak bisa mengambil opsi dua yang semata-mata memberhentikan tenaga honorer. Menurutnya sektor-sektor yang kini diisi oleh honorer adalah formasi yang sangat dibutuhkan.
Alangkah baiknya jika pemerintah mempertimbangkan solusi kedua ini sebelum akhirny akan dilaksanakan. Dampak yang buruk akan mengahantui jika tenaga honorer tahun 2023 benar-benar dihapus.
Nur mengatakan “Jenis-jenis pekerjaan atau formasi yang diisi honorer bukan salah dari tenaga honorer tersebut. Pada dasarnya memang pekerjaan tersebut yang mengisi adalah honorer” ujar Nur beberap waktu lalu.
Ketua Dewan Pembina Forum Tenaga Honorer K2 tersebut menyampaikan opininya. Baginya akan jauh lebih bijaksanak opsi yang ketiga. Pengangkatan honorer berdasarkan skala prioritas kebutuhan. Kemudian pelaksanaan rekrutmen yang dilakukan secara bertahap.
Lewat opsi yang ketiga harapannya pemerintah akan menempatkan honorer K2 yang telah memenuhi masa kerja 10 tahun untuk menjadi pelamar prioritas.
Memberhentikan tenaga honorer sebisa mungkin jangan sampai dilakukan. Mengingat banyak honorer yang telah mengabdi selama belasan tahun kepada instansi. Alangkah baiknya jika pelamar dikelompokan berdasarkan prirotas dan melakukan rekrutmen secara bertahap.
Nur sangat menolak Opsi solusi yang ketiga apabila pemerintah hanya memprioritaskan tenaga pendidikan dan kesehatan saja. Nur menyampaikan, faktanya yang menjadi tenaga honorer K2 bukan hanya guru saja. Menurutnya jumlah tenaga honorer administrasi juga banyak dibutuhkan.
“Pemerintah jangan sampai lupa dengan tenaga administrasi. Tenaga administrasi sangat penting perannya. Permasalahan honorer tak akan kunjung usai Jika yang menjadi prioritas hanya sektor itu-itu saja.”
“Jangan sampai menutup sebelah mata kepada tenaga administrasi. Baik tenaga administrasi, pendidikan dan kesehatan semuanya sama pentingnya”
Halaman Selanjutnya