Keberhasilan Pembelajaran – Pembelajaran merupakan inti dan muara segenap proses pengelolaan pendidikan.
Kualitas sebuah lembaga pendidikan hakikatnya diukur dari kualitas proses pembelajarannya, disamping output dan outcome yang dihasilkan.
Oleh karena itu kriteria mutu dan keberhasilan pembelajaran seharusnya di-buat secara rinci, sehingga benar-benar measurable and observable (dapat diukur dan diamati).
Pada dasarnya tuntutan pendidikan sudah banyak yang berubah. Pendidik perlu menyusun dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dimana anak dapat aktif membangun pengetahuannya sendiri.
Hal ini sesuai dengan pandangan kontruktivisme yaitu keberhasilan belajar tidak hanya bergantung pada lingkungan atau kondisi belajar,
tetapi juga pada pengetahuan awal siswa. Belajar melibatkan pembentukan “makna” oleh siswa dari apa yang mereka lakukan, lihat,dan dengar.
Keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran adalah keberhasilan guru juga. Yang mana itu menandakan bahwa guru berhasil memberikan materi pelajaran dan pengetahuan baru pada siswa.
Keberhasilan Pembelajaran adalah prestasi yang dicapai siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran.
Untuk mengetahui perkembangan dan keberhasilan siswa dalam belajar tentu dibutuhkan indikator tersendiri, hasilnya bisa dijadikan sebagai evaluasi kegiatan belajar selanjutnya.
Sebelum itu mari kita menilik beberapa hal terkait keberhasilan belajar:
Pengertian Keberhasilan Pembelajaran
Keberhasilan secara etimologi yaitu berasal kata dari hasil yang artinya sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dsb) oleh usaha. Keberhasilan dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah perihal (keadaan) berhasil.
Keberhasilan juga berarti memperoleh penghargaan, kepemimpinan. Keberhasilan bisa dikatakan bahwa akan dilihat lebih tinggi oleh orang lain dalam usaha dan kehidupan sosial seseorang.
Keberhasilan juga berarti kebebasan, kebebasan dari rasa takut, rasa cemas, rasa frustasi dan kegagalan. Keberhasilan itu bisa diartikan sebagai penghargaan diri.
Keberhasilan itu adalah sebuah kemenangan, namun untuk bisa meraih yang namanya keberhasilan, maka anda harus mempunyai keyakinan untuk itu. Keberhasilan membutuhkan keyakinan.
Ketika anda merasa yakin, maka anda secara otomatis akan memperoleh atau menghasilkan sebuah kekuatan, ketrampilan dan juga menghasilkan suatu energi yang diperlukan untuk sebuah keberhasilan.
Ketika anda percaya dapat melakukannya, maka kembangkanlah bagaimana anda melakukannya.
Keberhasilan pembelajaran, mengandung makna ketuntasan dalam belajar dan ketuntasan dalam proses pembelajaran.
Artinya belajar tuntas adalah tercapainya kompetensi yang meliputi pengetahuan, ketrampilan, sikap, atau nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.
Fungsi ketuntasan belajar adalah memastikan semua peserta didik menguasai kompetensi yang diharapkan dalam suatu materi ajar sebelum pindah kemateri ajar selan-jutnya.
Patokan ketuntasan belajar mengacu pada standard kompetensi dan kompetensi dasar serta indikator yang terdapat dalam kurikulum.
Sedangkan ketuntasan dalam pembelajaran berkaitan dengan standar pelaksanaannya yang melibatkan komponen guru dan siswa.
Dengan demikian pemahaman terhadap kriteria keberhasilan belajar, standard kompetensi dan kompetensi dasar serta indikator yang terdapat dalam kurikulum penting dipahami oleh Pengawas.
Sederhananya seperti ini:
Ada beberapa hal yang menjadi bentuk keberhasilan siswa dalam belajar, yaitu:
- Siswa memiliki pengetahuan dan wawasan baru yang lebih luas.
- Siswa menemukan keterampilan dan minat dalam belajar serta mampu meningkatkannya lebih baik dan profesional.
- Siswa memperoleh sikap dan karakter yang lebih baik.
- Siswa mendapatkan prestasi belajar di sekolah.
- Siswa memiliki kreativitas dan inovasi tinggi sehingga dapat menciptakan karya baru yang bermanfaat.
Untuk lebih rincinya sebagai berikut:
Keberhasilan siswa juga dilihat dari hasil belajarnya. Keberhasilan siswa setelah mengikuti satuan pembelajaran tertentu kita sebut dengan keberhasilan hasil belajar.
Setelah proses pembelajaran berlangsung, kita dapat mengetahui, apakah siswa telah memahami konsep tertentu, apakah siswa kita dapat melakukan sesuatu, apakah siswa memiliki keterampilan atau kemahiran tertentu.
Keberhasilan-keberhasilan siswa sebagaimana disebutkan di atas merupakan keberhasilan hasil belajar. Lazimnya, keberhasilan hasil belajar siswa ditunjukkan oleh kemampuan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.
Oleh karena itu, keberhasilan hasil belajar siswa dapat kita ketahui dari hasil penilaian kita terhadap hasil siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.
Hasil belajar siswa dapat diklasifikasikan ke dalam tiga ranah (domain), yaitu:
- Domain kognitif (pengetahuan atau mencakup kecerdasan bahasa dan kecerdasan logika-matematika),
- Domain afektif (sikap dan nilai atau yang mencakup kecerdasan antar pribadi dan kecerdasan intra pribadi, dengan kata lain kecerdasan emosional)
- Domain psikomotor (keterampilan atau yang mencakup kecerdasan kinestetik, kecerdasan visual-spasial, dan kecerdasan musikal).
Dari hasil penilaian terhadap hasil belajar siswa, dapat diketahui keberhasilan dari hasil belajar. Untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap tentang keberhasilan siswa (komprehensif), penilaian dari satu atau dua aspek keberhasilan saja tidaklah cukup.
Penilaian hasil belajar bertujuan melihat kemajuan belajar peserta didik dalam hal penguasaan materi pengajaran yang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Kriteria Keberhasilan Pembelajaran
Secara sederhana pengertian kebehasilan proses belajar adalah keberhasilan siswa selama mengikuti proses pembelajaran.
Selama proses pembelajaran berlangsung, kita dapat mengetahui, apakah siswa cukup aktif dalam pembelajaran, apakah siswa kita dapat bekerja sama dengan teman lain, apakah siswa memiliki keberanian untuk bertanya atau mengungkapkan pendapatnya.
Keberhasilan-keberhasilan siswa sebagaimana disebutkan di atas merupakan keberhasilan proses belajar. Lazimnya, keberhasilan proses belajar siswa ditunjukkan oleh kinerja siswa selama mengikuti proses pembelajaran.
Oleh karena itu, keberhasilan proses belajar siswa dapat kita ketahui dari hasil asesemen kita terhadap kinerja siswa selama mengikuti pembelajaran.
Kriteria keberhasilan adalah patokan ukuran tingkat pencapaian prestasi belajar yang mengacu pada kompetensi dasar dan standar kompetensi yang ditetapkan yang mencirikan penguasaan konsep atau ketrampilan yang dapat diamati dan diukur.
Secara umum kriteria keberhasilan pembelajaran adalah:
- keberhasilan peserta didik menyelesaikan serangkaian tes, baik tes formatif, tes sumatif, maupun tes ketrampilan.
- keberhasilan peserta didik menyelesaikan serangkaian tes, baik tes forma-tif, tes sumatif, maupun tes ketrampilan yang mencapai tingkat keberhasilan rata-rata 60%;
- setiap keberhasilan tersebut dihubungkan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang mengacu kepada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), atau Kriteria Ketuntasan Ideal (KKI) 75%;
- ketercapaian keterampilan vokasional atau praktik bergantung pada tingkat resiko dan tingkat kesulitan. Ditetapkan idealnya sebesar 75 %.
Indikator Keberhasilan Pembelajaran
Indikator adalah acuan penilaian untuk menentukan apakah peserta didik telah berhasil menguasai kompetensi.
Untuk mengumpulkan informasi apakah suatu indikator telah tampil pada siswa, dilakukan penilaian sewaktu pembelajaran berlangsung atau sesudahnya. Sebuah inidikator dapat dijaring dengan beberapa soal/tugas.
Selain itu, sebuah tugas dapat dirancang untuk menjaring informasi tentang ketercapaian beberapa indikator. Kriteria ketuntasan belajar setiap indikator yang telah di-tetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0% – 100%.
Kriteria ideal untuk masing-masing indikator lebih besar dari 75%. Namun sekolah dapat menetapkan kriteria atau tingkat pencapaian indikator, tetapi dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu
satuan pendidikan dapat menetapkan kriteria ketuntasan minimal dibawah 75 %. Penetapan itu disesuaikan dengan kondisi sekolah, seperti kemampuan peserta didik dan guru serta ketersediaan prasarana dan sarana.
Sebagai guru, kita dapat menetapkan kriteria apa saja yang masuk akal untuk keberhasilan proses belajar siswa. Tentu saja, kita perlu memberikan penjelasan atau alasan mengapa kriteria tersebut kita tetapkan seperti itu.
Tingkat keberhasilan seperti: sangat kurang, kurang, cukup , baik, sangat baik; atau kurang aktif, cukup aktif, aktif, sangat aktif adalah contoh tingkatan yang dapat kita gunakan untuk mengelompokkan setiap siswa ada di tingkat mana.
Sekian dari penulis, besar harapannya atas apa yang sudah ditulis bermanfaat untuk semua pihak.
Terima kasih.
Dapatkan Informasi Guru Terupdate dengan bergabung di Channel Telegram : https://t.me/wartagurudotid
Penulis: Galih Pambudi