Keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka tentu tidak dapat dirasakan secara instan. Sebab beberapa komponen pendukung keberhasilannya juga bukan sekedar dokumen administrasi yang berupa benda mati, namun ada juga peran dari tenaga kependidikan, dinas serta para pihak terkait.
Salah satu pemeran utama yang tak boleh dilupakan dalam penerapan Kurikulum Merdeka yakni peran siswa. Kurikulum Merdeka digadang – gadang akan menghasilkan output pendidikan yang gemilang.
Kurikulum Merdeka sendiri merupakan suatu kurikulum yang akan segera diterapkan di seluruh sekolah dan lembaga pendidikan. Kurikulum tersebut berorientasi pada “rasa” kemerdekaan yang akan dirasakan oleh seluruh lapisan di dunia pendidikan khususnya para siswa.
Fenomena siswa yang terbebani dengan sejumlah mata pelajaran menyebabkan beberapa pakar pendidikan mulai memikirkan ulang terkait esensi pendidikan. Walhasil, berawal dari perenungan bersama tersebut maka “Kurikulum Merdeka” diusulkan.
Agar tidak sampai membuat kebingungan di kalangan pendidikan, maka sebisa mungkin kurikulum tersebut hanya diterapkan pada beberapa sekolah yang sudah mulai matang dan siap. Sekolah lain masih bisa mempelajarinya terlebih dahulu agar penerapan kurikulum baru tersebut tidak terkesan membebani.
Sejatinya kurikulum tidak akan berkembang dan berjalan secara sempurna bila tidak ada siswa di dalamnya. Ya, siswa memiliki peranan yang cukup vital agar kurikulum bisa terukur ketercapaiannya. Lantas apa saja peran yang dapat dilakukan siswa? Beberapa diantaranya sebagai berikut :
Menjadi Teladan Profil Pelajar Pancasila
Salah satu hal yang menjadi ciri khas dari Kurikulum Merdeka yakni upaya para pemerintahan untuk mewujudkan teladan dalam bentuk program Penerapan Profil Pelajar Pancasila. P5 sendiri dapat diterapkan dari jenjang PAUD sampai SMA.
Untuk mewujudkan keberhasilan Kurikulum Merdeka, maka para siswa perlu berkontribusi dalam bersikap dan menumbuhkan karakter sebagaimana layaknya pelajar Pancasila.
Menjadi teladan Pancasila bertujuan untuk menghindarkan siswa dari pengaruh buruk akibat pergaulan bebas yang mulai digaungkan oleh arus globalisasi sebagai efek negatifnya.
Bagi jenjang muda dan menengah, tentu mewujudkan teladan tersebut sangat susah. Sebab mereka harus mulai mengubah sikap agar dapat menjadi sosok yang sesuai dengan nilai – nilai Pancasila.
Halaman selanjutnya