Pendekatan STEM – Di abad 21, dunia pendidikan diharapkan mampu menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat berpikir kritis dan mampu memecahkan masalah sehingga setiap lulusan memiliki kompetensi yang handal dan memiliki daya jual tinggi di dunia kerja.
Mengapa Pendekatan STEM?
Pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematic) adalah pendekatan yang digagas oleh Amerika Serikat dengan mengintegrasikan empat disiplin ilmu, yaitu: sains, teknologi, mesin dan matematika.
Pendekatan STEM mampu menjawab tantangan yang terjadi di Amerika Serikat dan negara-negara lain seperti Finlandia, Jepang, Singapura dan Australia yang mengadopsi pendekatan ini terkait masalah ketidaksesuaian antara pendidikan yang diajarkan di sekolah dengan keterampilan yang diharapkan di dunia kerja (Triyanta, 2018).
Pendekatan STEM berperan untuk mengembangkan kreativitas peserta didik melalui cara berpikir kritis dalam proses pemecahan masalah sehingga peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang bermanfaat bagi dirinya di masa yang akan datang.
Selain itu, penerapan pendekatan STEM mendorong peserta didik untuk berkomunikasi dan berkolaborasi sehingga peserta didik memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan sosial dan alam.
Pendidikan yang menggunakan pendekatan STEM dapat membuat peserta didik siap untuk bekerja di era yang penuh persaingan dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih. Penerapan pendidikan STEM dalam pembelajaran sangat sesuai dengan tuntutan kompetensi di abad 21 dan dalam rangka menjawab tantangan revolusi industri 4.0 dengan cara menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Hal ini sesuai dengan banyaknya perusahaan yang mempersyaratkan kemampuan STEM kepada calon karyawannya dan trend ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, pendekatan STEM sangat penting untuk dilaksanakan guna mengikuti perkembangan zaman yang semakin canggih.
Berikut ini adalah pemaparan dari masing-masing disiplin ilmu dalam pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematic):
Science (Sains)
Sains merupakan pembelajaran yang berhubungan dengan peristiwa alam melalui penyelidikan dan penelitian untuk menjelaskan sebab akibat dari sebuah isu atau fenomena. Penyelidikan dan penelitian digunakan untuk mengidentifikasi bukti-bukti yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan ilmiah dan menjawab permasalahan dalam kehidupan manusia.
Technology (Teknologi)
Teknologi dapat berupa inovasi atau penemuan perangkat lunak dan perangkat keras sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan manusia dan sarana untuk mempermudah pekerjaan.
Engineering (Teknik)
Pengetahuan dan keterampilan untuk mengoperasikan, mendesain, mengaplikasikan, dan mereplika sebuah karya berupa mesin, sistem, dan peralatan yang dapat digunakan untuk mempermudah suatu proses produksi. Selain itu, pengetahuan yang dimiliki dapat digunakan untuk mendesain sebuah prosedur untuk mengatasi masalah.
Mathematic (Matematika)
Ilmu yang berhubungan dengan besaran, angka, pola, ruang dan bentuk yang membutuhkan keterampilan berpikir dan argument logis yang digunakan secara sistematik dan terstruktur.
Pendekatan STEM memiliki beberapa langkah yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Langkah-langkah pendekatan STEM meliputi:
- Pengamatan (observe), pada tahap ini peserta didik diminta untuk melakukan pengamatan terhadap suatu isu atau fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar yangmana memiliki keterkaitan dengan konsep materi yang sedang diajarkan.
- Ide baru (new idea), pada tahap ini peserta didik melakukan pengamatan dan mencari informasi tambahan terkait isu atau fenomena yang sedang dibahas. Kemudian, peserta didik diminta untuk mencari ide baru dari informasi yang telah diperoleh dan peserta didik dapat merancang ide baru tersebut sesuai hasil pengamatan.
- Inovasi (innovation), peserta didik diminta untuk menguraikan ide yang telah dirancang dalam rangka merencanakan ide baru yang dapat diaplikasikan pada sebuah alat percobaan.
- Kreasi (creativity), langkah ini merupakan pelaksanaan dari hasil ide baru yang telah dibuat oleh peserta didik.
- Nilai (society), ide baru yang dihasilkan peserta didik memiliki nilai yang dapat diterapkan di kehidupan sosial.
Siswa yang memperoleh pendekatan STEM, diharapkan kedepannya memperoleh nilai-nilai positif yang bermanfaat bagi kehidupannya di masa yang akan datang, seperti:
- Pemecah masalah
- Pembaharu
- Penemu
- Percaya diri
- Berpikir logis
- Paham teknologi
Demikianlah artikel yang membahas tentang pentingnya penerapan pendekatan STEM di sekolah. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan kita untuk mengembangkan pola pembelajaran terkini dan sesuai dengan kebutuhan zaman, khususnya dalam menghadapi persaingan global di era revolusi industri 4.0.
[Silakan dibagikan kepada guru-guru di seluruh Indonesia]
Dapatkan informasi guru terupdate dengan join channel telegram: https://t.me/wartagurudotid
Ditulis oleh: Siti Mahsunah