Home / Edutainment / Opini

Kamis, 31 Maret 2022 - 12:51 WIB

7 Cara Mencapai Kesuksesan Pada Siswa

Dibaca 245 kali

Mencapai Kesuksesan dalam tiap diri siswa memiliki tujuan masing-masing, tetapi tujuan-tujuan tersebut tetaplah pada lingkup kebaikan, seorang guru perlu mengoptimalkan tiap proses dan aktivitas siswa agar nantinya bisa membantu mencapai kesuksesan menurut individunya.

Mencapai Kesuksesan pada saat ini memang terkendala berbagai hal salah satunya adalah Pandemi, perlu dipahami bahwa pandemi merupakan salah satu perusak berbagai lini serta bagi individu itu sendiri.

Tapi perlu dipahami bahwa Fenomena pandemi yang terjadi juga menimbulkan sebuah hal tentang “kebangkitan diri”. Maksudnya dikala pandemi baik seorang guru, atau siswa bahkan orangtua selalu berusaha untuk bisa survive dan berpegang teguh untuk selalu berusaha, bekerja dan berkontribusi.

Hal ini mendasari baik individu ataupun sebuah komunitas sekolah untuk selalu berproses bagaimanapun keadaannya dan tetap menyelami berbagai rintangan dan hambatan yang ada.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh siswa maupun guru agar dapat mempercepat serta mengoptimalkan capaian-capaian yang bertujuan untuk mencapai kesuksesan

7 Cara Mencapai Kesuksesan

  1. Ambil Resiko yang tepat

Seperti halnya saat ini pengumuman Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pasti di setiap prosesnya memiliki berbagai resiko, resiko ada 2 jenis yaitu tentang resiko persaingan satu dengan satu atau risiko dengan berbagai banyak orang seperti halnya resiko yang terjadi di pusat perbelanjaan.

Resiko ini perlu dipahami oleh setiap siswa agar nantinya siswa tahu bahwa risiko yang tepat dan akurat untuk diambil adalah pada bagian mana, bidang mana dan mengetahui titik kesuksesan maupun titik kekalahan.

Dengan memahami resiko tersebut baik seorang guru bisa memberikan informasi kepada siswanya tentang hal-hal yang patut diperhatikan ketika nantinya siswa akan terjun di dunia nyata, tentang bagaimana siswa itu berkompetisi dengan siswa yang lainnya.

Yang menjadi hal utama dalam pengambilan resiko yang tepat adalah memahami bahwa tidak ada posisi yang sama, seperti contohnya dalam seleksi SNMPTN ingatkan bahwa siswa memahami jurusan-jurusan yang memiliki peminatan tertinggi sehingga kompetisi di dalamnya pasti berat.

Tanamkan kepada siswa berjuang keras dan juga melihat/berkaca kepada kemampuan dirinya sehingga siswa bisa mengambil resiko yang dinilai tepat bagi dirinya sendiri.

  1. Bermain Dengan Kemampuan Khas

Setiap siswa pasti memiliki ciri khasnya sendiri, memiliki kelebihannya sendiri bahkan memiliki bidang ilmu/kemampuannya tersendiri. Dengan begitu siswa bisa memahami sekiranya tujuan apa yang nantinya akan diambil dan dipilih untuk langkah selanjutnya.

Selain itu siswa juga akan memahami bahwa area-area mana saja yang sekiranya dapat berkontribusi dengan lebih baik daripada siswa lain yang berada disekitarnya.

Ada sebuah konsep yang sekiranya benar bahwa lebih baik menjadi ahli di suatu bidang akan tetapi standar dibidang lain daripada memahami di seluruh bidang tetapi keseluruhannya hanya sebatas standar saja.

Multitasking ataupun Multitalenta memang banyak diincar oleh beberapa orang akan tetapi keahlian dalam suatu bidang tertentu lebih diinginkan karena menunjukan kualitas dan pengalaman dari seseorang tersebut.

Guru perlu memberikan pemahaman berkaitan dengan ciri khas tiap individu agar nantinya siswa tidak akan terpengaruh dengan kebanyakan orang/hanya mengikuti mayoritas saja.

  1. Memahami Kendala Individu

Memahami kendala yang dialami pribadi memang penting, karena kita bisa mengetahui sisi kelemahan dan kendala yang membuat kita cenderung merasa kurang dan tidak berkualitas.

Dengan memahami kendala, siswa akan meningkatkan porsi dalam mendalami suatu konten/materi pembelajaran dan ketika memiliki sumber daya yang cukup, siswa tidak perlu menunggu lama untuk bisa mencapai keberhasilan.

Karena setiap individu memiliki akal dan kreativitas yang nantinya akan menghasilkan lebih banyak karya, inovasi dan berbagai hal daripada terpaku pada kendala yang ada.

  1. Memeriksa tentang harapan

Memahami bahwa harapan atau ekspektasi tetap pada koridor yang baik, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Karena pasti setiap diri memiliki kesenjangan antara harapan dan kenyataan.

Dengan bantuan bimbingan dan masukan dari seorang guru, siswa akan memahami tentang hal-hal mana saja yang nantinya hanya sebatas ekspektasi semata dan mana yang akan bisa menjadi realita atau kenyataan.

  1. Melangkah mundur untuk tumbuh.

Dalam perjalanan menggapai kesuksesan, perkembangan tidak selalu berarti melangkah maju atau sebuah pertumbuhan hanya sebatas jarak yang dapat diukur dengan langkah.

Akan tetapi setiap progres perkembangan dan pertumbuhan perlu adanya pengambilan langkah mundur, ini dimaksudkan bahwa tidak selamanya ada pertambahan.

Kehidupan semakin kompleks dan juga semakin tidak tentu arah maka memilih mundur atau bergerak lambat perlu dihadirkan dalam progres kita, agar nantinya dapat meluncur ke depan, selangkah lebih maju atau melampaui setingkat lebih tinggi.

  1. Memberikan Jatah Gagal

Berikan jatah gagal yang seharusnya, jangan memaksakan individu untuk selalu berhasil karena nantinya siswa akan terkesan terpaksa, mengalami tekanan, dan menghadapi tingkatan stress yang  tinggi.

Karena dalam sebuah proses/progres suatu kegagalan adalah kewajaran dan bisa dibilang wajib untuk dirasakan setiap siswa, dan dipahami bahwa kegagalan praktis tidak dapat dihindari.

Seperti yang sudah dijelaskan di awal bahwa memahami resiko dengan tepat nantinya setiap siswa akan mengerti bahwa dia akan mengalami kegagalan pada tingkat tertentu.

Selain itu kegagalan itu sendiri bukanlah halangan, ketika siswa merasa kecewa atau malu merupakan hal yang wajar dan hanya sebatas pengingat bahwa nantinya siswa perlu lebih baik dan berkembang lebih optimal serta berjuang lebih giat.

Ketika setiap siswa memahami rasa malu nantinya siswa tersebut akan mengambil kendali dan meyakinkan dirinya untuk berusaha tetapi ketika tidak menghasilkan hal yang signifikan maka tidak perlu mencoba lagi.

  1. Jadilah pendorong

Sebuah proses dalam mencapai kesuksesan merupakan sebuah jalan yang tiap jalannya memiliki langkah demi langkah, baik berupa eksploratif maupun imploratif.

Setiap individu/siswa yang tumbuh secara signifikan menempatkan lebih banyak energi untuk belajar dan cenderung kurang dalam apa yang sudah mereka kuasai.

Selalu beradaptasi, mengubah arah seperlunya, dan berlayar ke hal-hal yang diinginkan nantinya akan mendorong siswa untuk selalu meraih apa yang diinginkan atau dicita-citakan selama ini.

Guru memang memiliki tugas untuk menjadi pendorong kepada siswanya untuk selalu memotivasi agar bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan kemampuannya, kemauannya dan keinginannya.

Jika Anda mengikuti beberapa saran inisiatif ini, memang tidak bisa menjamin semua orang dapat melakukan saran tersebut akan tetapi saya meyakinkan bahwa nantinya  Anda akan mendorong kinerja diri sendiri maupun kepada siswa ke level yang lebih tinggi dan moral/motivasi yang lebih tinggi pula,

Karena setiap tantangan membutuhkan pembelajaran berkelanjutan dan tantangan baru yang selalu ada dan tetapi dikembangkan agar siswa selalu terlibat didalamnya agar selalu membutuhkan untuk berkembang dan mencapai tujuan yang diinginkan.

Dalam peran penasihat saya, saya sering melihat alternatifnya, dan mereka tidak begitu positif. Anda akan kehilangan potensi tinggi Anda, dan bahkan jika mereka tetap

Untuk tambahan informasi, artikel, dan Diklat Gratis melalui chanel telegram Wartaguru.id

Penulis : Yoga Pamungkas

Share :

Baca Juga

Opini

Manajemen Sekolah Efektif di Indonesia

Edutainment

Cara Menyisipkan PDF ke Powerpoint, Berikut Langkah – Langkahnya

Edutainment

Media Podcast Untuk Pendidikan
Masalah Guru PPPK

Edutainment

Public Speaking for Teachers: Jadi Guru Zaman Now!

Opini

Pergantian Kurikulum Merdeka sebagai Pembelajaran Berbasis Projek
prinsip penyusunan atp

Opini

Tips Belajar Efektif untuk Siswa: Yuk Diterapkan!
Diskriminasi Pendataan Honorer

Edutainment

Sangat Mudah! Berikut Cara Membuat Diagram Pada Powerpoint dari Data Excel

Opini

Model Manajemen Berbasis Sekolah dalam Manajemen Sekolah di Berbagai Negara