Home / Opini

Rabu, 8 Juni 2022 - 11:45 WIB

Peran Manajemen Sekolah Dalam Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0

Dibaca 859 kali

Era Revolusi Industri 4.0 – Revolusi industri merupakan perubahan yang terjadi di segala aspek secara fundamental, dimana dengan kemajuan teknologi informasi segala sesuatu dapat diintegrasikan dengan digital. Hal ini tentunya dapat memberikan berbagai dampak positif bagi seluruh disiplin ilmu.

Perkembangan teknologi informasi berkembang sangat pesat di berbagai bidang, salah satunya di bidang artificial intelligence, dimana teknologi computer suatu disiplin ilmu yang mengadopsi keahlian seseorang dalam suatu aplikasi yang berbasis teknologi dan melahirkan teknologi informasi dan proses produksi yang dikendalikan secara otomatis.

Dengan lahirnya teknologi digital saat ini pada revolusi industri 4.0 berdampak terhadap kehidupan manusia di seluruh dunia. Pada era revolusi industri 4.0 semua proses dilakukan secara otomatis, dimana perkembangan teknologi internet semakin berkembang sehingga dapat menghubungkan manusia seluruh dunia di berbagai bidang.

Lee et al (2013) menjelaskan, industri 4.0 ditandai dengan peningkatan digitalisasi manufaktur yang didorong oleh empat faktor: 1) peningkatan volume data, kekuatan komputasi, dan konektivitas; 2) munculnya analisis, kemampuan, dan kecerdasan bisnis; 3) terjadinya bentuk interaksi baru antara manusia dengan mesin; dan 4) perbaikan instruksi transfer digital ke dunia fisik, seperti robotika dan 3D printing.

Lifter dan Tschirner (2013) menambahkan, prinsip dasar industri 4.0 adalah penggabungan mesin, alur kerja, dan sistem, dengan menerapkan jaringan cerdas di sepanjang rantai dan proses produksi untuk mengendalikan satu sama lain secara mandiri.

Sektor pendidikan sebagai salah satu pilar utama bagi kemajuan generasi penerus bangsa, juga perlu menyesuaikan diri sesuai dengan perkembangan zaman agar tidak tertinggal baik dari bidang teknologi pendidikan maupun kurikulum pembelajaran dibandingkan dengan negara maju.

Era baru Industri 4.0 akan membawa perubahan besar dalam dunia fisik seperti pada fasilitasi virtual yang dimungkinkan oleh koneksi digital yang memperkecil jarak, menghilangkan perbedaan, dan melakukan transfer pengetahuan waktu nyata dan transfer material secara global (Umachandran, Jurcic, Ferdinand James, Said, & Rashid, 2018).

Pendidikan setidaknya harus mampu menyiapkan anak didiknya menghadapi tiga hal: a) menyiapkan anak untuk bisa bekerja yang pekerjaannya saat ini belum ada; b) menyiapkan anak untuk bisa menyelesaikan masalah yang masalahnya saat ini belum muncul, dan c) menyiapkan anak untuk bisa menggunakan teknologi yang sekarang teknologinya belum ditemukan. Sungguh sebuah pekerjaan rumah yang tidak mudah bagi dunia pendidikan.

Untuk bisa menghadapi tantangan tersebut, syarat penting yang harus dipenuhi adalah bagaimana menyiapkan kualifikasi dan kompetensi guru yang berkualitas. Manajemen menjadi hal yang penting dalam penentuan keberhasilan suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut asal katanya, management berasal dari kata latin yaitu “manus” yang artinya “to control by hand” atau “gain result”. Kata manajemen mungkin juga berasal dari bahasa Italia maneggiare yang berarti “mengendalikan,” Kata ini merupakan kata yang mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana dalam istilah Inggris, ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Perancis kemudian mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang berarti seni melaksanakan dan mengatur.

Manajemen merupakan proses kinerja dari suatu organisasi dalam mencapai tujuan bersama dengan menerapkan fungsi perencanaan, pengorganisasia, pelaksanaan kegiatan dan pengendalian. Begitu pula dengan pendidikan dalam proses pembelajaran dimana proses tersebut dapat dilaksanakan secara efisien, efektif dan optimal, bila didukung manajemen yang efektif (Manullang, 2014: 210).

Fungsi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan merupakan fungsi manajemen yang digunakan pendidik dalam melaksanakan pembelajaran (Davies, 2007: 310). Dalam melaksanakan kegiatan sekolah, terdapat komponen-komponen manajemen sekolah diantaranya :

  1. Manajemen kurikulum

Penyelenggaraan sekolah mulai dari dibukanya pintu sekolah sampai dengan lonceng pulang, melakukan kegiatan berdasarkan kurikulum yang berlaku dan selalu disesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang.

  1. Manajemen kesiswaan

Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di sekolah berkaitan dengan masalah kesiswaan yang dimulai dari perekrutan atau penerimaan siswa baru, mengikuti pembelajaran atau pembinaan siswa, dan kelulusan.

  1. Manajemen sarana dan prasarana

Kegiatan yang mengatur untuk mempersiapkan segala peralatan/material bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah guna membantu kelancaran proses belajar mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung.

  1. Manajemen personil/anggota

Pengelolaan sumber daya manusia pendidikan sehubungan dengan telah berkembangnya profesi kependidikan yang didukung oleh Undang-Undang Guru dan Dosen serta Sistem Pendidikan Nasional.

  1. Manajemen keuangan

Sekolah sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan memerlukan dana atau pembiayaan. Oleh sebab itu, perlu diadakan manajemen keuangan untuk mewujudkan tertibnya administrasi keuangan sehingga penggunaan keuangan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku berdasarkan Undang-Undang RI nomor 20 tahun 2003.

  1. Manajemen hubungan sekolah dan masyarakat

Sekolah harus semaksimal mungkin me-manage tata hubungan dengan masyarakat agar sekolah dapat berperan sebagai agen perubahan (agent of change) nilai-nilai dan tradisi sesuai dengan kemajuan dan tuntutan masyarakat.

  1. Manajemen layanan khusus

Sekolah harus dapat mengelola kegiatan untuk mendukung keberhasilan pendidikan, seperti: mengadakan pusat sumber belajar yakni perpustakaan, pusat kesehatan sekolah yang dikenal dengan UKS (Unit Kesehatan Siswa), BK (Bimbingan Konseling), dan kantin sekolah.

Implementasi manajemen pendidikan adalah manajemen sekolah bermutu. Manajemen sekolah bermutu merupakan paradigma baru pendidikan yang memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah (pelibatan masyarakat) dalam rangka kebijakan pendidikan nasional.

Manajemen sekolah bermutu merupakan alternatif baru dalam pengelolaan pendidikan saat ini yang lebih menekankan alternative baru dalam pengelolaan pendidikan saat ini yang lebih menekankan pada kreativitas dan kemandirian sekolah (Nurdiansyah, 2018: 12).

Dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 strategi manajemen sekolah terkait dengan SDM yakni :

  1. Kuantitas bukan lagi menjadi indikator utama bagi suatu Lembaga pendidikan dalam mencapai kesuksesan, melainkan kualitas lulusannya. Kesuksesan sebuah negara dalam menghadapi revolusi industri 4.0 berkaitan erat dengan inovasi yang diciptakan oleh sumberdaya yang berkualitas, sehingga Lembaga pendidikan wajib dapat menjawab tantangan untuk menghadapi kemajuan teknologi dan persaingan dunia kerja di era globalisasi.
  2. Dalam menciptakan sumberdaya yang inovatif dan adaptif terhadap teknologi, diperlukan penyesuaian sarana dan prasarana pembelajaran dalam hal teknologi informasi, internet, analisis big data dan komputerisasi. Lembaga sekolah yang menyediakan infrastruktur pembelajaran tersebut diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang terampil dalam aspek literasi data, literasi teknologi dan literasi manusia.
  3. Rekonstruksi kurikulum pendidikan yang responsif terhadap revolusi industri 4.0 juga diperlukan, seperti desain ulang kurikulum dengan pendekatan human digital dan keahlian berbasis digital.
  4. Persiapan dalam menghasilkan lulusan yang mampu beradaptasi dengan revolusi industri 4.0 adalah salah satu cara yang dapat dilakukan lembaga pendidikan untuk meningkatkan daya saing terhadap kompetitor dan daya tarik bagi peserta didik.

Dengan demikian, di era revolusi industri 4.0 manajemen sekolah sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Adanya manajemen sekolah diharapkan kegiatan-kegiatan di sekolah mampu berjalan dengan tertib, lancar dan benar-benar terintegrasi dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi selama proses pembelajaran maupun kegiatan sekolah lainnya.

Sekolah juga harus mampu menyesuaikan dengan kurikulum, materi yang membekali siswa untuk memahami kecerdasan buatan, masyarakat digital sehingga sistem informasi harus dikembangkan. (ads/esy)

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Share :

Baca Juga

Edutainment

Guru Wajib Tahu! Tantangan Guru di Era Digital

Opini

Lancar Public Speaking? Begini Tipsnya!

Opini

Memahami UU Sistem Pendidikan Nasional

Opini

Urgensi Literasi Digital Bagi Gen-Z

News

Soal Manajerial PPPK Guru 2022 Lengkap dengan Jawaban
Momentum Hari Guru

Edutainment

Tahun Ajaran Baru Selalu Dimulai Tiap Juli? Begini Alasannya!

Edutainment

Memajukan Pendidikan Indonesia

Edutainment

Media Podcast Untuk Pendidikan