Melatih Kemandirian siswa adalah proses meningkatkan kemampuan seorang siswa untuk melakukan kegiatan belajar sendiri, mandiri dari orang lain, dan sabar serta bermuara pada pencapaian tujuan yang diinginkan siswa.
Pembelajaran yang berlangsung di ruang kelas merupakan proses transformasi ilmu pengetahuan, sikap dan tingkah laku, serta keterampilan kepada siswa.
Salah satu kemungkinan yang perlu dikembangkan siswa saat belajar adalah sikap mandiri. Siswa diharapkan menunjukkan kemandirian dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas. Mengapa siswa harus mandiri?
Kemandirian dalam belajar merupakan syarat penting bagi siswa untuk menjalani kehidupannya dan menjalani kehidupan setelah memasuki masyarakat di kemudian hari. Mereka akan menjadi orang-orang yang mandiri dalam menghadapi dan memecahkan masalah yang mereka hadapi.
Strategi Melatih Kemandirian Siswa
Melatih kemandirian siswa dalam belajar bisa menjadi masalah yang cukup kompleks. Banyak kendala dan hambatan dalam menerapkan teori bagaimana menjadikan siswa mandiri. Namun demikian, upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut masih terus dilakukan melalui strategi-strategi tertentu. Strategi alternatif didasarkan pada konsep-konsep berikut:
- Rasa Percaya Diri
Pembelajaran di kelas perlu menumbuhkan rasa percaya diri siswa. Percaya diri terhadap materi pembelajaran dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Siswa dapat menunjukkan rasa percaya diri dalam bertanya kepada guru dan menjawab pertanyaan dari guru dan temannya selama proses pembelajaran. Percaya diri untuk bermain di depan kelas, diskusi kelompok, dll.
- Motivasi Belajar Mandiri
Siswa bersedia untuk belajar secara mandiri. Bahkan, ini melibatkan langkah-langkah yang sangat kompleks. Namun, strategi dianggap sebagai cara agar siswa mau mempelajari materi sekomprehensif mungkin.
Untuk itu, siswa membutuhkan bimbingan dan dorongan. Jika siswa benar-benar ingin belajar, tidak ada mata pelajaran yang sulit. Maka Anda tahu cara mempelajarinya. Tidak peduli seberapa sulit subjeknya, jika Anda ingin mempelajarinya dan ingin tahu cara mempelajarinya, Anda bisa menguasainya. Dengan begitu, siswa tidak perlu bingung saat menghadapi ujian.
Motivasi belajar mandiri juga diperlukan ketika siswa tampil di depan kelas untuk melakukan sesuatu atau diberi tugas tertentu. Di sini, siswa tidak perlu takut melakukan kesalahan saat menyelesaikan tugas. Juga, Anda tidak perlu khawatir diejek oleh siswa lain.
Jika hasil pekerjaannya di depan kelas salah, guru menjamin untuk memperbaikinya bersama siswa. Jaminan ini juga berlaku bagi siswa yang mengolok-olok teman yang tampil di depan kelas. Guru perlu memberi penghargaan kepada siswa untuk mengolok-olok teman-teman mereka.
- Mandiri dalam Ujian
Ujian adalah proses pembelajaran untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. Proses ujian yang baik mencerminkan bagaimana proses belajar yang dilakukan oleh siswa sebelumnya.
Belajar bersama itu sangat penting. Misalnya, berpartisipasi dalam diskusi kelompok kerja. Bekerjasama dalam mengerjakan tugas kelompok yang diberikan oleh guru. Namun, kerjasama ini tidak berlaku selama ujian. Ujian harus dilakukan secara mandiri oleh siswa. Kerjasama siswa dalam ujian untuk mencontek bersama menunjukkan sikap siswa yang tidak mandiri. Menunjukkan bahwa siswa telah gagal dalam ujian.
Upaya Guru dalam Menumbuhkan Sikap Mandiri Siswa
Berbagai upaya dapat dilakukan untuk mendorong sikap siswa terhadap belajar mandiri. Peran guru sangat berpengaruh dalam memotivasi siswa, karena guru dianggap sebagai panutan dan orang yang dianggap sebagai panutan siswa. Berikut beberapa peran guru:
- Guru Sebagai Pendidik
Bagi siswa sekolah dasar guru merupakan orang yang paling berpengaruh dalam perilaku siswa, dan bagi siswa guru merupakan panutan yang diteladani oleh siswa, maka guru sebagai pendidik harus membentuk guru yang berwibawa. standar kualitas guru yang ideal. Bentuk disiplin, bertanggung jawab, tegas dan berkepribadian.
- Guru Sebagai Pengajar
Dalam hal ini, peran guru membantu siswa mengembangkan kemampuannya, membantu siswa memahami apa yang sebelumnya tidak diketahui, dan siswa yang sebelumnya tidak mampu dan tidak dapat dipahami memahami bantuan.
- Guru Sebagai Pembimbing
Dalam hal ini guru bertugas untuk mengarahkan peserta didik serta memberikan petunjuk dan arahan bagi peserta didik agar tercapai tujuan yang hendak dituju.
- Guru Sebagai Penasihat
Selain membimbing dan mengajar kewajiban guru lainnya antara lain memberikan pendidikan dan pembinaan akhlak kepada siswa, sehingga selain memberikan ilmu, guru juga memiliki tanggung jawab untuk menanamkan nilai moral pada siswa. Oleh karena itu, guru harus selalu mengamati perilaku siswa agar tidak terjadi penyimpangan, dan jika terjadi penyimpangan tugas guru adalah menasehati siswa agar tidak mengulangi perilaku tersebut.
Dengan demikian, guru juga harus menciptakan suasana belajar yang aktif, memberikan materi dengan cara yang sederhana dan tidak membosankan, memotivasi siswa melalui reward, merancang situasi pembelajaran yang interaktif, menciptakan kondisi belajar yang informatif, selalu berterima kasih kepada siswa.
Download e-Book Gratis dari Guru Juara silahkan akses link berikut : GuruJuara.com
Info Kegiatan Guru yang menunjang naik pangkat, silahkan bergabung di channel Telegram Guru Juara
Info Terupdate tentang pendidikan Indonesia, silahkan bergabung di channel Telegram Warta Guru
Penulis : Andika Putra