Dunia pendidikan Indonesia kembali dihebohkan oleh perubahan besar. Mendikbudristek, Abdul Mu’ti, secara tegas menyatakan bahwa pihaknya tengah mengkaji ulang Kurikulum Merdeka yang baru saja diluncurkan beberapa waktu lalu.
Kurikulum Merdeka memang sebuah inovasi yang patut diapresiasi, namun kami melihat masih ada ruang untuk perbaikan dan pengembangan lebih lanjut,” ujar Mu’ti dalam sebuah wawancara eksklusif dengan KlikPendidikan. “Oleh karena itu, kami memutuskan untuk menggagas sebuah kurikulum baru yang lebih relevan dengan tantangan zaman.”
Mengupas Deep Learning: Pendekatan Pembelajaran Mendalam oleh Abdul Mu’ti
Kurikulum baru yang dimaksud Mu’ti adalah Deep Learning. Istilah yang mungkin terdengar asing bagi sebagian besar masyarakat ini sebenarnya merujuk pada sebuah pendekatan pembelajaran yang lebih mendalam dan bermakna.
Yuk ikut Webinar Nasional GRATIS : _Cara Mudah Membuat Materi Ajar Game Numerasi Menggunakan Canva, Link pendaftaran https://s.id/Regis-CanvaNov25 Gabung Grup Kegiatan WhatsApp: https://linktr.ee/infocanvaclass Telegram: https://t.me/jagocanva
“Bayangkan saja, jika kita hanya menghafal rumus matematika tanpa memahami konsep di baliknya, maka pemahaman kita akan sangat terbatas,” jelas Mu’ti. “Dengan Deep Learning, siswa tidak hanya diajarkan untuk mengingat, tetapi juga untuk menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan sesuatu yang baru.”
Menggunakan kecerdasan otak manusia untuk mengajarkan komputer dalam memproses data, seperti apa gambaran pembelajaran Deep Learning yang diuraikan oleh Mendikdasmen Abdul Mu’ti? Berikut bocorannya.
Halaman Selanjutnya