Merancang Tujuan Pembelajaran – Awal tahun pelajaran 2022/ 2023 akan dimulai. Tentu saja hal ini menjadi pertanda bagi anda para guru untuk menyiapkan tenaga serta merancang tujuan pembelajaran agar dapat sesuai dengan capaian peserta didik.
Biasanya, tujuan dasar sudah dirancang secara umum. Hanya saja, tidak semua rancangan tujuan pembelajaran sesuai dengan karakter peserta didik yang kita ajari.
Pemerintah khususnya departemen pendidikan hanya sekedar memberi gambaran umum terkait kondisi dan latar belakang pengetahuan peserta didik. Bukan berarti menyajikan secara detail kondisi di seluruh wilayah.
Maka dari itu, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam mewujudkan rancangan tujuan pembelajaran yang cemerlang.
Tujuan pembelajaran yang jelas dan cemerlang tentu akan memberikan peluang bagi peserta didik untuk meningkatkan daya serpa dan optimalisasi belajar.
Tentu saja, merancang tujuan pembelajaran tidaklah mudah. Sebab anda membutuhkan berbagai referensi dan perlu mendiskusikannya dengan rekan kerja agar tujuan yang dibuat dapat lebih matang dan berhasil.
Ragam Aspek dalam Rancangan Tujuan Pembelajaran
Untuk merancang tujuan pembelajaran yang menarik, tentu anda harus mengetahu beberapa aspek sebelum merancangnya. Lantas, apa saja yang harus dikaji? Berikut penjelasan mengenai aspek untuk merancang tujuan pembelajaran :
1. Keterampilan Motorik
Salah satu target dalam perancangan tujuan pembelajaran yakni adanya kejelasan konten materi untuk meningkatkan keterampilan motorik.
Keterampilan tersebut berkaitan dengan keterlibatan anggota badan maupun berupa aktivitas fisik untuk menyeimbangan kecerdasan yang dimiliki peserta didik. hanya saja, terkadang sebagian peserta didik tidak banyak memasukkan aspek keterampilan motorik pada tujuan pembelajaran.
Ada beberapa faktor kemungkinan. Bisa jadi karena keterbatasan waktu dan tempat, sehingga aktivitas fisik dalam pembelajaran dipangkas atau bahkan tidak ditiadakan.
Maka dari itu, anda dapat melakukan beberapa strategi agar keterampilan motorik tetap dapat dijalankan.
Misalnya, peserta didik perlu meningkatkan keterampilan fisik baik dari segi motorik halus dan kasar, menggerakkan tubuh serta mampu melibatkan aktivitas otot. Beberapa contoh ketika pembelajaran berlangsung misalnya, peserta didik diminta untuk menggambar garis lurus, kemudian juga dapat diminta tolong untuk membagikan buku di kelas.
Di awal, guru mengusahakan sebisa mungkin agar peserta didik tak sampai melihat ada beban fisik yang diberikan guru.
Biasanya, sekolah tertentu juga memiliki program rumahan seperti menyelesikan life skill seperti menolong untuk mengganti ban yang kempes, mengajari adiknya naik sepeda dan aktivitas lain yang melibatkan fisik.
2. Informasi Verbal
Aspek lainnya yakni mengacu pada informasi verbal. Informasi tersebut biasanya meliputi ragam fakta baru yang ada di negeri serta informasi spesifik berkenaan dengan beberapa topik tertentu.
Mengapa informasi tersebut berpengaruh dalam tujuan pembelajaran? Sebab, salah satu targetnya yakni untuk mendidik peserta didik berdasarkan pendekatan realita.
Sehingga bila semakin banyak informasi verbal yang didapatkan guru khususnya mengenai dunia pendidikan, maka proses merancang tujuan pembelajaran akan semakin baik dan mudah.
Informasi verbal juga bisa didapatkan pada saat proses KBM berlangsung dengan melakukan observasi pada peserta didik.
3. Strategi Kognitif
Kemudian aspek lainnya yang perlu dipelajari yakni dengan meningkatkan strategi kognitif. Strategi tersebut merupakan salah satu hal yang penting untuk diterapkan di kelas agar peserta didik dapat belajar dengan optimal.
Keoptimalan tersebut merupakan fenomena yang langka sebab tak semua guru memahami bagaimana caranya mengondisikan agar peserta didik menyerap pembelajaran dengan baik.
Salah satu strategi yang dapat dilakukan yakni strategi metakognisi dimana lebih difungsikan dalam penyelesaian masalah.
Ada banyak teori mengenai penyelesaian masalah yang bisa diadopsi dalam dunia pendidikan. salah satunya yakni dengan menggunakan six thinking hats untuk melakukan proses brainstorming.
Pada awalnya, six thinking hats merupakan salah satu teori yang ada dalam dunia ekonomi. Hanya saja, beberapa pakar pendidikan menilai bahwa teori tersebut juga dapat diambil dan diterapkan pada dunia pendidikan.
Seorang guru juga dapat melakukan analisis SWOT untuk menyajikan ide – ide yang lebih komprehensif. Dengan menjalankan analisis SWOT, setidaknya guru mengetahui permasalahan yang sebenarnya seperti apa.
4. Keterampilan Intelektual
Aspek lain yang perlu diperhatikan yakni dengan adanya keterampilan intelektual.
Keterampilan intelektual biasanya berkaitan dengan bagaimana peserta didik dapat memahami dan bersikap dengan aturan dan beberapa prosedural untuk menjalankan sesuatu.
Setiap peserta didik tentu memiliki keterampilan intelektual yang berbeda. Maka dari itu, penting bagi peserta didik untuk bisa menemukan setiap keunikan yang mereka miliki.
Pemahaman tentang informasi keterampilan tersebut dapat membantu anda menentukan bagaimana cara anda menuliskan tujuan pembelajaran.
5. Sikap
Aspek sikap juga merupakan salah satu aspek yang perlu dikaji sebelum merancang tujuan pembelajaran.
Sebab dalam KBM, peserta didik juga perlu untuk meningkatkan sikap dalam ranah yang positif. Hal tersebut akan berguna bagi peserta didik di masa mendatang.
Maka dari itu, tujuan pembelajaran juga perlu untuk mempertimbangkan ragam sikap seperti apa yang akan dikembangkan pada peserta didik beserta jenjang masing – masing.
Beberapa contoh dalam penerapan aspek sikap yakni bagaimana peserta didik mengontrol emosi atau perasaannya dimana hal ini dipicu oleh kondisi internal.
Kemudian, contoh penerapan lainnya yakni bagaimana peserta didik menyikapi fenomena tertentu.
Manfaat Merancang Tujuan Pembelajaran
Agar anda lebih yakin dalam merancang tujuan pembelajaran, berikut beberapa manfaat yang akan anda dapatkan :
1. Memudahkan Pembelajaran
Salah satu manfaat terbaik yang anda dapatkan ketika merancang pembelajaran, KBM yang dijalankan akan terasa lebih mudah. Sebab anda merasa bahwa proses belajar tersebut sudah menjadi salah satu tujuan yang dirancang sebelumnya.
2. Efektivitas Waktu
Manfaat kedua yang bisa anda rasakan yakni anda akan lebih banyak memiliki waktu luang untuk belajar dan dekat dengan peserta didik sebab sebelumnya anda sudah merancang tujuan pembelajaran. Berbeda halnya bila anda tidak merancangnya.
Tentu saja, pada saat proses KBM berlangsung, terkadang anda merasa kesulitan untuk merancangnya. Sebab selain memikirkan perancangan, di saat yang sama, anda harus melakukan penilaian tidak tertulis pada peserta didik.
3. Memudahkan Guru Menyusun dan Memilih Bahan Ajar
Manfaat lainnya yakni anda akan mendapat kemudahan dalam memilih serta menyusun bahan ajar yang akan digunakan.
Dengan tujuan pembelajaran, tentu anda akan membuat skala prioritas mengenai pembahasan yang harus disampaikan kepada peserta didik ataupun yang tidak perlu dibahas sebab bukan sub-materi yang esensial.
Hal ini sejalan dengan penerapan pada konsep kurikulum merdeka, dimana seorang guru tidak perlu tergesa – gesa dalam menyampaikan materi sehingga bila terlalu banyak, materi ajar bisa dipangkas asal bukan bagian yang esensial.
4. Memudahkan Peserta Didik agar Belajar lebih Mandiri
Kemudian, manfaat lain yang bisa didapatkan yakni anda lebih banyak mendapat kemudahan dalam mengarahkan peserta didik agar bisa belajar secara mandiri.
Nah demikian ulasan mengenai merancang tujuan pembelajaran dan beberapa ulasan detail mengenai perinciannya. Semoga ulasan ini bermanfaat.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
(rhm/shd)