Pelajaran Matematika masih sering menjadi momok bagi kalangan siswa, tak terkecuali untuk siswa yang didik di tingkat kelas 5 sekolah dasar. Namun hal itu bisa diatasi menggunakan metode pembelajaran yang tepat.
Seperti yang dilakukan oleh seorang guru di SD negeri 26 Gasan Kecil, Sumatera Barat. Nama guru tersebut adalah Pak Gantino Habibi. Ia menemukan formula tertentu yang membuat kelasnya terasa hidup saat belajar Matematika.
Mungkin yang dirasakan oleh Pak Gantino tidak berbeda dengan guru yang lain di mana seringkali mata pelajaran Matematika ini sering ditakutkan oleh para siswa. Sehingga ketika memasuki jam mata pelajaran tersebut, para siswa akan langsung terlihat murung dan takut.
“Dalam keseharian, Matematika sering menjadi mata pelajaran yang menakutkan bagi sebagian besar anak-anak termasuk murid saya,” kisah Pak Gantino seperti dikutip dari laman media sosial Kurikulum Merdeka.
Ia mengisahkan bahwa dirinya saat ini tengah mengajar di tingkat kelas 5 sekolah dasar. Terdapat 7 siswa di dalam kelasnya.
Ia merasa tak nyaman ketika siswa-siswanya tersebut merasa ketakutan ketika belajar Matematika. Sebagai jalan keluarnya, ia mencari-cari metode belajar sambil bermain yang menyenangkan.
Lalu ia membuat modul ajar sendiri dengan prinsip pembelajaran yang menyenangkan. Materi pokok yang disampaikan adalah materi kajian data di mana proses pembelajaran tersebut dilaksanakan sambil bermain yang menyenangkan siswa.
“Saya menciptakan modul ajar dengan materi kajian data dengan prinsip yang menyenangkan, yaitu bermain bersama dengan murid yang dibagi menjadi dua aktivitas untuk memantik kemampuan dalam menemukan data, membuat tabel frekuensi, dan membuat diagram batang,” jelas Pak Gantino.
Untuk penerapannya dapat dilakukan sebagai berikut.
Pada aktivitas pertama, guru dapat menyiapkan tiga jenis permen dan mempersilakan siswa memilih di antara tiga permen tersebut untuk kemudian memakannya.
Setelah permen dimakan, bungkusnya ditempelkan pada sebuah kertas karton yang telah disiapkan secara bergiliran. Semua siswa mendapatkan kesempatan menempel tersebut.
Ketika siswa menempel bungkus permennya masing-masing, guru dapat memantik pemikiran siswa untuk dapat membaca informasi dari penempelan permen kesukaan yang telah terkumpul.
Kemudian pada aktivitas kedua, siswa diarahkan memilih potongan kertas dengan dua warna yang disukai. Kemudian siswa menempelkan pada grid yang telah disiapkan sebelumnya.
Pada akhirnya, tempelan-tempelan tersebut akan membentuk diagram batang. Semua ini bertujuan untuk membuat siswa memahami tentang data.
Halaman Berikutnya
Untuk lebih jelasnya dalam pelaksanaan proses pembelajaran tersebut….