Seorang pendidik perlu memahami tentang ranah apa saja yang perlu dikembangkan dalam mendidik para siswanya. Salah satu ranah yang harus diperhatikan adalah agar meningkatkan ranah psikomor siswa.
Di dalam mengembangkan aspek tersebut setidaknya terdapat empat tahapan yang perlu diperhatikan untuk menunjang pendidikan yang sempurna. Pendidikan adalah jalan menuju kegemilangan peradaban. Begitulah kiranya ucapan dari para tokoh dan ilmuwan di berbagai belahan dunia.
Salah satu faktor yang menjadikan pendidikan terwujud gemilang yakni dengan memahami serta ikut meningkatkan tujuan pembelajaran dari berbagai sisi ranah. Adapun salah satu ranah yang masih menjadi perhatian yakni ranah psikomotor.
Ranah psikomotor sederhananya merupakan ranah yang terkait dengan aktivitas gerak siswa. Terkadang, ranah ini tidak bisa berjalan seimbang dengan ranah lainnya. Malah adakalanya sering tertinggal.
Kondisi ini memicu sebagian besar siswa masih belum bisa beraktivitas normal sebagaimana level perkembangannya. Adapun beberapa tahapan untuk meningkatkan ranah psikomotor siswa dan untuk menunjang perkembangan yang perlu dikenali yakni sebagai berikut:
Mengenal Aktivitas Imitasi
Agar siswa dapat lebih mudah menerapkan ranah psikomotor, salah satu hal yang bisa dilakukan yakni dengan mengarahkan siswa menirukan posisi yang diperagakan oleh pengajar. Hal ini akan lebih dapat diresapi, bila anda adalah seorang guru PJOK maupun guru kesenian yang tentunya membutuhkan praktek.
Proses imitasi sendiri idealnya dapat menjadi pembelajaran bermakna bagi siswa agar praktek pembelajaran berjalan dengan baik.
Mengenal Aktivitas Manipulasi
Hal selanjutnya yang dikenalkan kepada para siswa yakni perkenalan mengenai tahapan manipulasi. Tahapan tersebut merupakan tahapan kedua yang sedikit rumit sebab para siswa harus bisa melakukannya atau bahkan mengkreasikan gerakan baru selain yang diarahkan oleh pengajar.
Semakin banyak modifikasi yang dilakukan oleh siswa, maka semakin baik aktivitas manipulasi tersebut. Sebagai rekomendasi, para pengajar bisa mencoba untuk memberikan instruksi gerakan berdasar level perkembangan gerak mereka.
Jika terlalu kompleks, khawatirnya malah akan menghambat proses untuk menyeimbangkan aspek lain pada tujuan pembelajaran.
Mengenal Aktivitas Presisi dan Artikulasi
Kemudian, terdapat tahapan presisi dan artikulasi. Sederhananya, tahapan presisi merupakan ketepatan agar siswa dapat melakukan sesuatu.
Tentu, siswa dapat melakukan sebuah gerakan dengan tepat apabila mereka dapat memahami instruksi yang diberikan oleh gurunya.
Untuk artikulasi sendiri dapat dipahami sebagai proses yang berkaitan dengan pengucapan maupun pelafalan bahasa menggunakan tema tertentu. Biasanya, siswa di level tertentu akan mengalami kesulitan dalam pengucapan beberapa kata.
Bila hal tersebut tidak segera diatasi, tentu akan menghambat kondisi perkembangan motorik siswa.
Halaman Selanjutnya