Home / Karya Inovatif / Media Mengajar / News

Minggu, 27 Februari 2022 - 11:06 WIB

Self Organized Learning Environments (SOLE)

Dibaca 951 kali

Self Organized Learning EnvironmentsEra industi 4.0 telah membawa dampak yang sangat signifikan.

Perkembangan Teknlogi Informasi dan Komunikasi yang sedemikian pesat, menjadikan setiap orang terkoneksi satu dengan yang lainnya.

Setiap orang dapat berkomunikasi dan berkolaborasi dengan yang lainnya tanpa dibatasi oleh jarak.

Perkembangan internet, perangkat pintar (komputer dan smartphone) menjadikan  dunia yang dahulunya luas menjadi dekat.

Kemudahan dalam mengakses dan membuat informasi menjadi salah satu faktor yang seharusnya memberikan keuntungan dalam .

Selain itu pemerintah telah menetapkan selama pandemik covid-19 agar aktifitas belajar mengajar di sekolah dilaksanakan di rumah, khususnya di zona merah dan oranye .

Demikian halnya dengan daerah yang berada di zona kuning dan hijau, kegiatan pembelajaran tatap muka dapat dilaksanakan sesuai dengan prinsip pembelajaran dalam kondisi khusus, dengan penerapan protokol covid-19 yang ketat.

Berdasarkan Keputusan dan Kebudayaan RI No. 719/P/2020 menyatakan prinsip pelaksanaan pembelajaran dalam kondisi khusus (pandemik covid-19) melibatkan keaktifan peserta didik

yaitu mendorong penuh peserta didik dalam perkembangan belajarnya, mempelajari bagaimana dirinya dapat belajar dan merefleksikan pengalaman dan menanamkan pola pikir untuk tumbuh.

Selain itu, Pembelajaran dalam kondisi khusus dilaksanakan secara kontekstual dan bermakna dengan menggunakan yang sesuai dengan kondisi peserta didik.

Dengan demikian, selama masa pandemik covid-19 guru perlu berperan ekstra untuk menumbuhkan keaktifan peserta didik mengikuti pembelajaran jarak jauh agar pembelajaran dapat berjalan dan bermakna.

Per;u diketahui bahwa setiap orang yang terlahir telah dibekali dengan rasa ingin tahu. Kehadiran dan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi memberikan kemudahan dalam mengakses informasi.

Dua proses ini yang dipertemukan dan di optimalisasi oleh model pembelajaran SOLE (Self Organized Learning Environments).

Model pembelajaran SOLE (Self Organized Learning Environments) menitik beratkan proses yang dilakukan oleh siapapun

Yang berkeinginan untuk belajar dengan memanfaatkan internet dan perangkat pintar yang dimilikinya.

Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam kondisi khusus ini adalah Self Organized Learning Environment (SOLE).

Model pembelajaran ini menitik beratkan pada pembelajaran mandiri yang dilakukan oleh peserta didik untuk belajar dengan memanfaatkan perangkat pintar yang dimilikinya. Pada dasarnya setiap orang terlahir telah dibekali dengan rasa ingin tahu.

Rasa ingin tahu terhadap suatu infomasi bisa diperoleh dengan memanfaatkan perkembangan Informasi dan Teknologi. Di era revolusi 4.0, penggunaan perangkat pintar (smartphone) mempermudah seseorang untuk mengaksess informasi, khususnya dalam dunia pendidikan

Peserta didik dapat memperoleh infomasi dan mengeksplorasinya dengan mudah. Hal inilah yang coba dioptimalkan dalam pembelajaran dengan model pembelajaran SOLE.

Dalam konteks pembelajaran yang dilakukan di sekolah, model pembelajaran SOLE digunakan oleh guru

Dalam mengeksplorasi kedalaman pemahaman materi kepada peserta didik dengan memanfaatkan rasa keingintahuan yang dimiliki oleh peserta didik tersebut.

Self Organized Learning Environment (SOLE) atau Arena adalah metode belajar yang digagas oleh seorang praktisi pendidikan asal India yang bernama  Sugata Mitra.

Ia membuat percobaan di daerah sub urban New Delhi dengan memasang komputer yang terkoneksi ke internet di sebuah dinding yang dilubangi, yang kemudian dilengkapi dengan kamera tersembunyi.

Komputer ini disinggahi oleh anak-anak yang kemudian belajar dan saling mengajarkan bagaimana cara menggunakannya dan lebih jauh lagi,

Mengungkap apa saja yang dapat mereka pelajari melalui perangkat tersebut seperti, bahasa Inggris dan penggunaan peramban untuk mengakses situs-situs sains.

Pengenalan Portal

Suatu layanan pembelajaran berupa portal pembelajaran yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Melalui Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (PUSTEKKOM). Isinya aneka sumber belajar, atau kelas maya, dan pengembangan keprofesian berkelanjutan (diklat online).

Alamat situs Rumah Belajar ini yaitu www.belajar.kemdikbud.go.id yang merupakan suatu layanan pembelajaran berupa portal pembelajaran.

Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak tahun 2011 telah mengembangkan portal pembelajaran Rumah Belajar

Yang berisikan -konten pembelajaran dan aplikasi e-pembelajaran untuk siswa, guru dan masyarakat umum.

Portal Rumah Belajar telah dimanfaatkan secara luas di seluruh Indonesia baik oleh guru, siswa dan komunitas

Model pembelajaran Self Organized Learning Environments (SOLE)

Model pembelajaran SOLE memiliki tujuan membentuk (keahlian) yang dimiliki oleh peserta didik. Kompetensi yang diharapkan akan terbentuk dalam diri peserta didik melalu model pembelajaran SOLE ini antara lain:

Berfikir kreatif (Creative Thinking) – Model pembelajaran SOLE merangsang setiap peserta didik untuk melatih rasa ingin tahu yang dimilikinya dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan.

Berbekal rasa ingin tahu dan menggunakan fasilitas internet, peserta didik mencari alternatif jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan.

Baca Juga:  Naik Pangkat Tidak Perlu DUPAK? Naik Pangkat Lebih Mudah Menggunakan Predikat Kinerja dengan 5 Penilaian Ini

Kemampuan memecahkan masalah (Problem soving capability) – Setiap pertanyaan membutuhkan jawaban.

Bagaimana cara mencari jawaban dengan menggunakan dan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi, membuat peserta didik dirangsang untuk memecahkan masalah.

Disamping itu, pertanyaan yang diberikan membawa peserta didik pengetahuan dan pertanyaan baru. Pertanyaan baru yang muncul tentu membutuhkan jawaban kembali.

Proses yang berputar ini, yang diharapkan menghasilkan kemampuan memecahkan masalah pada diri peserta didik.

Kemampuan berkomunikasi (Communicate capability) – Setiap jawaban yang didapat tentunya perlu didistribusikan ke peserta didik yang lain.

Setiap peserta didik diberikan kesempatan menyampaikan jawaban yang di dapat berdasarkan pemahamannya sendiri.

Dengan melatih tata cara penyampaian jawaban tadi diharapkan akan memunculkan dan melatih kemampuan berkomunikasi pada diri peserta didik.

Kompetensi yang diharapkan pada peserta didik sesuai dengan Kurikulum 2013.

Pembuatan dan Implementasi kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran sesuai dengan Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Dalam Undang-undang tersebut, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dituntut untuk membuat kurikulum yang dapat menghasilkan insan Indonesia yang

Produktif, Kreatif, Inovatif, dan Afektif melalui penguatan Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan yang terintegrasi.

Langkah-langkah kegiatan model pembelajaran Self Organized Learning Environments (SOLE)

Model pembelajaran SOLE terdiri atas tiga tahap aktifitas yang harus dilakukan oleh setiap peserta didik.

Guru hanya bertugas memberikan pemicu dalam bentuk pertanyaan terkait materi yang akan dibahas.

Aktifitas selanjutnya tergantung kreatifitas peserta didik dalam menjawab pertanyaan tersebut. Tiga tahapan aktifitas atau sintaks yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

Pertanyaan (Question) – Memberikan pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa ingin tahu peserta didik terhadap materi yang diajarkan, pertanyaan

tersebut diharapkan juga dapat menurunkan pertanyaan-pertanyaan yang lebih banyak lagi terhadap materi yang diajarkan.

Investigasi (Investigate) – Peserta didik membentuk kelompok-kelompok kecil. Peserta didik dalam kelompok berkolaborasi satu dengan yang lainnya

Dan menggunakan satu perangkat internet untuk mencari jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan sebelumnya.

Mengulas (Review) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil penemuan mereka terhadap pertanyaan yang diberikan. Secara lebih terperinci, tahapan pelaksanaan model pembelajaran SOLE adalah sebagai berikut:

Langkah 1: Memberikan pertanyaan terkait materi yang akan dipelajari;

Pengalaman belajar ini untuk menggugah ketertarikan peserta didik terhadap topik yang akan dipelajari (apersepsi);

Mendorong peserta didik untuk berfikir kritis;  Membangun kemampuan peserta didik dalam menghubungkan kejadian yang tejadi di sekitarnya dengan pertanyaan yang diberikan;

Langkah pembelajaran dengan model pembelajaran SOLE memanfaatkan Rumah Belajar

Yaitu dengan menemukan sumber belajar di Rumah Belajar yang dihubungkan dengan topik yang dibahas berdasarkan pertanyaan yang diberikan;

Mengasosiasi (mengubungkan pengetahuan yang dimiliki dengan pertanyaan yang diberikan).

Langkah 2: Mengorganisasi siswa;

Langkah 3: Ekplorasi dan investigasi siswa;

Langkah 4: Monitoring;

Langkah 5: Presentasi hasil eksplorasi dan inverstigasi;

Langkah 6: Evaluasi hasil presentasi.

Kebutuhan sarana dan prasarana Self Organized Learning Environments (SOLE)

Dalam pelaksanaan model pembelajaran SOLE, diperlukan sarana dan prasarana yang mendukung

untuk mengoptimalkan pengalaman belajar peserta didik dan guru dalam menggunakan model pembelajaran SOLE. Adapun sarana dan prasarana yang dibutuhkan antara lain:

  1. Ruang kelas yang dapat digunakan siswa dalam membentuk kelompok;
  2. Perangkat komputer;
  3. Koneksi internet;
  4. Alat tulis;
  5. Kertas kerja peserta didik

Model pembelajaran SOLE bertujuan membentuk kompetensi (keahlian) yang dimiliki oleh peserta didik. Kompetensi yang diharapkan dalam diri peserta didik melalui model pembelajaran SOLE antara lain :

Berpikir Kreatif (Creative Thinking) – Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh guru diharapkan merangsang rasa ingin tahu perserta didik. Peserta didik kemudian mencari alternatif jawaban dari pertanyaan dengan memanfaatkan perangkat pintar yang dimiliknya.

Kemampuan Memecahkan Masalah (Problem solving capability) – Peserta didik mencari jawaban dari pertanyaan dengan memanfaatkan TIK, dengan harapan membangkitkan kemampuan peserta didik

dalam memecahkan masalah. Pertanyaan yang disampaikan oleh guru sebaiknya dirancang

agar menimbulkan pertanyaan baru yang tentu membutuhkan jawaban kembali. Proses ini yang diharapkan menghasilkan kemampuan memecahkan masalah.

Kemampuan Berkomunikasi (Comunicate Capability) – Setiap peserta didik diberikan kesempatan menyampaikan jawaban yang didapat berdasarkan pemahamannya sendiri dan didistribusikan ke peserta didik lainnya.

Kegiatan penyampaian jawaban ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi peserta didik dan tentu saja melatih kepercayaan diri.

Sekian dari penulis, besar harapannya atas apa yang sudah ditulis bermanfaat untuk semua pihak.

Terima kasih.

 

 

Penulis: Galih Pambudi

Share :

Baca Juga

News

Penting! Kemdikbud Terbitkan Arahan Terbaru PPG Dalam Jabatan Angkatan III

News

Berikut Ciri-Ciri Guru Honorer 100% Ditempatkan Di Sekolah Induk pada Penempatan PPPK Guru 2024

News

Hasil Kelulusan Seleksi PPPK 2023 Telah Diumumkan, Cek Disini

News

Wajib Lakukan Ini! Untuk Masuk Pretest dan Ditetapkan Camaba PPG Daljab 2023

News

Terupdate! Cek Pengumuman Kelulusan PPPK 2023 dan Download Rekapitulasi Nilai CAT BKN Hasil Perangkingan
guru ppk ingin pindah sekolah

News

Guru PPPK Ingin Pindah Sekolah? Begini Aturan Terbaru

News

Hal yang Harus Diperhatikan Institusi Pendidikan dalam Penerapan Kurikulum Merdeka

News

Mengenal Pentingnya Pembelajaran Berpusat pada Siswa
Download Sertifikat Pendidikan Gratis