Menyusun Buku Diktat – Menjadi seorang guru memang bukanlah peran yang mudah. Selain memaksimalkan teknik pengajaran, Anda juga perlu memastikan bahwa buku teks maupun beberapa sumber pelengkapnya yang berisikan materi pembelajaran dapat diserap secara sederhana oleh para peserta didik.
Namun tak semua guru dapat memahami bahwa kehadiran buku diktat amatlah penting bagi perkembangan intelektual peserta didik. Agar lebih mudah untuk menyusun buku tersebut, berikut ulasan sederhananya.
Apa Itu Buku Diktat?
Buku diktat merupakan salah satu referensi konten pembelajaran bagi para pendidik. Biasanya, diktat akan dibuat oleh beberapa sekumpulan guru, dosen maupun widyaswara sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan.
Menurut definisinya, buku ajar merupakan sebuah unit terkecil pada suatu mata pelajaran yang bisa berdiri sendiri.
Bisa juga dijadikan alat bantu dalam mengajari para peserta didik yang ada. Buku ini sebenarnya bisa digunakan secara mandiri meski seandainya ada sebagian guru yang tak memiliki buku teks pelengkapnya.
Buku ini tersusun secara sistematis dan berisikan tujuan serta uraian materi sesuai dengan target per jenjangnya.
Tujuan Menyusun Buku Diktat
Kehadiran buku diktat di tengah dunia pendidikan khususnya para guru tentu untuk mencapai tujuan tertentu. Beberapa di antaranya yakni :
1. Sebagai Fasilitas untuk Persediaan Bahan Ajar
Salah satu tujuan utama dari penyusunan buku diktat yakni agar bahan ajar bagi pendidik dapat terpenuhi. Tentunya dengan menyediakan buku modul atau diktat sesuai dengan tuntutan kurikulum yang sedang digunakan.
Selain itu, hadirnya buku tersebut sudah disesuaikan dengan tingkat kebutuhan siswa, karakteristiknya serta lingkup sosial para peserta didik.
Hal ini penting mengingat tidak semua instansi maupun lembaga pendidikan mendapatkan distribusi buku pendidikan secara merata pada saat tahun ajaran baru. Bisa saja terjadi keterlambatan dalam teknis pengirimannya sehingga menyebabkan para peserta didik tak dapat menyerap pembelajaran dengan sempurna.
Maka dari itu, hadirnya buku diktat dapat menjadi dahaga bagi sebagian instansi pendidikan yang masih terkendala dari segi pengiriman buku pembelajaran maupun segi finansial.
2. Memberikan Kemudahan bagi Guru saat Pelaksanaan Pembelajaran
Kemudian salah satu hal yang menjadi tujuan menyusun buku diktat yakni dapat memberikan akses kemudahan pada guru untuk bisa melaksanakan pembelajaran dengan peserta didik.
Apalagi jika di masa pandemi seperti sekarang, para siswa tentu akan kesulitan memahami sendiri buku teks tanpa pendampingan secara tatap muka. Sehingga kehadiran buku diktat dapat membantu para guru untuk memetakan materi yang harus mereka sampaikan pada peserta didik tercinta.
Selain itu, guru pasti lebih mengetahui bahwa kehadiran buku diktat sangatlah penting sebab kontennya tidak hanya berasal dari satu referensi terpercaya melainkan dari pakar sesuai jenjang masing – masing.
3. Memberikan Wawasan Ilmu Pengetahuan yang Baru
Kehadiran buku diktat tentu akan memberikan wawasan baru bagi para guru maupun peserta didik. Di sisi para pendidik, mereka akan lebih mudah untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang belum tentu bisa didapatkan saat belajar pada buku teks mereka.
Salah satu peningkatan yang dapat dirasakan oleh guru adalah level menulis bahan ajar. Hal ini sangat penting dimiliki oleh para pendidik agar skill literasinya senantiasa terus bertambah.
Apalagi di era serba instan hari ini, sebagian para pendidik mulai kehilangan kemampuan berliterasi mereka. Makanya, hadirnya buku diktat akan memberikan pengalaman berharga bagi mereka.
Malah manfaat lain yang bisa guru dapatkan yakni mendapatkan tambahan skor pada angka kredit bila yang menyusun buku diktat merupakan guru PNS.
Sedangkan di sisi para peserta didik, mereka akan mendapatkan lebih banyak konten materi yang bisa mereka serap sehingga pembelajaran lebih mudah untuk dipahami.
Prinsip Penyusunan Buku Diktat
Menyusun buku diktat tentu tidak sama dengan menuliskan esai, artikel ilmiah dan buku cerita. Sederhananya, sistematika dari buku diktat sendiri serupa dengan buku teks dari berbagai penerbit untuk semua mata pelajaran.
Namun, Anda perlu memahami berbagai prinsip – prinsip pada penyusunannya agar tak salah dalam menghadirkan buku diktat.
1. Prinsip Keterkaitan atau Relevansi
Salah satu prinsip yang harus Anda pahami yakni prinsip keterkaitan atau relevansi. Anda harus benar – benar memastikan bahwa konten yang dimasukkan dalam buku tersebut sesuai dengan tingkat ketercapaian standar kompetensi. Sehingga fokus buku tersebut tidak terpecah dan malah melenceng jauh.
Selain itu, penting bagi buku diktat untuk relevan dengan karakter belajar mayoritas peserta didik agar guru dapat lebih mudah menentukan strategi pembelajaran yang ada.
2. Prinsip Konsistensi
Selain harus relevan, buku diktat tersebut perlu dipastikan terkait konsisten atau tidaknya dengan materi. Hal ini bisa dilihat dari penyusunannya apakah sudah mencakup keseluruhan kompetensi dasar yang diperlukan atau tidak. Biasanya, modul diktat yang lengkap akan berisikan keseluruhan KD yang sudah disepakati setiap jenjangnya lalu kemudian diisikan dengan materi sesuai kebutuhan jenjang.
3. Prinsip Kepadatan atau Kecukupan
Prinsip lainnya yakni sebisa mungkin Anda perlu memastikan bahwa modul yang disusun sudah sesuai dengan kemampuan penyerapan peserta didik pada konten materi sesuai kebutuhan.
Sebuah modul tidak bisa terlalu sedikit atau bahkan terlalu banyak sebab akan berpengaruh besar pada ketercapaian peserta didik. Istilah sederhananya, yakni modul tersebut harus singkat, jelas, padat bahkan sampai aspek kerinciannya.
Syarat Penyusunan Modul Diktat
Selain perlu memahami prinsipnya, Anda juga perlu mengetahui syarat dari penyusunan modul diktat. Beberapa diantaranya yakni :
1. Persyaratan terkait dengan Isi
Syarat pertama yang harus terpenuhi yakni materi dalam modul tersebut minimal bisa diserap oleh peserta didik, kontennya relevan dengan tujuan yang akan dicapai serta sesuai dengan segala kemampuan peserta didik yang sudah direncanakan.
Pun perlu sesuai dengan keilmuan baik aspek pengetahuan maupun teknologi berdasarkan kebutuhan jenjang serta sasaran, isi maupun bahan yang sudah jelas mengarah pada kompetensi di kurikulum yang telah diterapkan.
2. Persyaratan terkait dengan Penyajian
Idealnya, uraian dalam buku modul perlu untuk saling menguatkan satu sama lain dan menarik minat para peserta didik.
Juga sebuah modul harus bisa memberikan tantangan serta rangsangan bagi para peserta didik untuk dapat mempelajari berlandaskan pada aspek kognitif, psikomotor, afektif dan menghindari berbagai ragam penyajian yang hanya berbasa – basi.
3. Persyaratan terkait dengan bahasa
Selain kedua persyaratan di atas, penting jika Anda juga mengetahui bahwa salah satu buku diktat yang baik yakni yang menggunakan ragam bahasa baku sesuai dengan EYD yang baik dan benar.
Pilihan katanya juga harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik. Tidak hanya itu, penggunaan istilah, simbol serta kosa kata yang sepadan juga perlu digunakan agar mempercepat penyerapan materi.
Serta, jika ingin menggunakan bahasa terjemahan, pastikan kandungan maknanya sudah diparafrasakan dalam bahasa baku yang baik dan benar.
Nah, demikian ulasan mengenai cara menyusun buku diktat dan beberapa prinsip yang perlu dipahami oleh para guru.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
(shd/shd)